
Semarang, Idola 92,6 FM-Kenaikan harga bawang merah, kacang panjang dan cabai merah, menjadi pemicu utama inflasi Jawa Tengah pada November 2025.
Plt. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Andi Reina Sari mengatakan tekanan inflasi dari komoditas pangan tersebut, masih terjadi akibat produksi yang menurun dan pasokan yang terhambat cuaca. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Rabu (3/12).
Menurutnya, inflasi Jateng pada November 2025 tercatat 0,19 persen (mtm) dan menurun dibandingkan Oktober 2025 yang mencapai 0,40 persen (mtm).
“Peningkatan harga terjadi terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil terbesar berasal dari bawang merah, kacang panjang, dan cabai merah,” kata Andi.
Andi menjelaskan, produksi bawang merah pada November 2025 menjadi yang terendah sepanjang tahun.
Kondisi ini dipicu harga benih yang tinggi serta serangan hama, sementara cuaca kurang bersahabat menghambat distribusi dari sentra-sentra produksi di wilayah Jateng.
“Secara tahunan, inflasi Jawa Tengah mencapai 2,79 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang berada di level 2,72 persen (yoy). Semua kota yang dipantau mengalami inflasi bulanan, dengan capaian tertinggi di Kabupaten Wonosobo sebesar 0,23 persen (mtm),” jelasnya.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah melalui TPID Jateng akan terus memerkuat koordinasi untuk menjaga inflasi tetap berada dalam sasaran 2,5±1 persen (yoy).
“Upaya pengendalian dilakukan melalui pengamanan pasokan dan kelancaran distribusi agar gejolak harga dapat diminimalkan,” pungkasnya. (Bud)












