Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus memerkuat sektor pariwisata, sebagai salah satu ikon dan penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Disporapar Jateng Masrofi mengatakan kinerja pariwisata di provinsi ini, menunjukkan tren positif berkat peningkatan akses transportasi dan promosi digital serta pengembangan destinasi yang berkelanjutan. Hal itu dikatakan saat menghadiri acara di Kota Surakarta, belum lama ini.
Masrofi menjelaskan, hingga saat ini, Jateng memiliki 1.607 daya tarik wisata dan 886 desa wisata serta 1.220 hotel dan lebih dari 3.300 rumah makan serta 893 biro perjalanan wisata.
Pembentukan desa wisata menjadi prioritas, karena selaras dengan visi Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin untuk menghadirkan desa-desa berdaya dalam sektor pariwisata.
“Pada 2024, jumlah kunjungan wisatawan Nusantara mencapai 68,8 juta kunjungan, sementara wisatawan mancanegara mencapai 593 ribu kunjungan. Hingga Agustus 2025, tercatat 43,1 juta wisatawan Nusantara (62,71%) dan 441 ribu wisman (74,45%) dari capaian tahun sebelumnya. Tahun 2025, Jawa Tengah menargetkan 71 juta wisatawan Nusantara dan 603 ribu wisman,” kata Masrofi.
Menurut Masrofi, berbagai upaya terus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Mulai dari peningkatan lama tinggal wisatawan, penguatan destinasi unggulan dan desa wisata berbasis budaya, serta mendorong investasi dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan baik nasional maupun internasional.
“Kami berharap, banyaknya momentum dan event semakin memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai destinasi pariwisata unggulan serta membuka peluang investasi internasional. Sehingga, mampu mewujudkan pariwisata yang berdaya saing, berkelanjutan, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Bud)












