
Aceh, Idola 92.6 FM-Dukungan pemerintah terhadap warga terdampak banjir di Aceh terus menunjukkan hasil nyata. Sebuah video yang viral di Instagram memperlihatkan helikopter bantuan berhasil mendarat di Kuala Pameu, Aceh, membawa logistik darurat.
Dalam video tersebut, tampak helikopter itu mendarat di tanah lapang yang menjadi titik pendaratan darurat. Kedatangannya disambut hangat oleh para relawan dan warga yang menanti pertolongan. Respons publik terhadap video tersebut positif dan penuh rasa terima kasih kepada pemerintah yang terus bergerak cepat.
“Alhamdulillah. Terimakasiihh. Bapak-bapak pemerintah,” tulis salah satu pengguna Instagram.
“Alhamdulillah sudah berdatangan bantuannya. Semoga dicukupkan ya Allah,” komentar lainnya.
Upaya percepatan distribusi bantuan terus ditingkatkan. Pangkalan Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM) mencatat 18 kali pengiriman bantuan lewat udara hanya dalam satu hari. Sementara 40 ton logistik didistribusikan melalui jalur laut untuk menjangkau wilayah pesisir terdampak.
Pada Rabu (3/12), pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, tiba di Lanud SIM pukul 18.02 WIB membawa 12 ton logistik, mulai dari makanan, air mineral, beras, hingga genset. Sebanyak 20 personel TNI diturunkan untuk mempercepat penyaluran bantuan ke pos-pos distribusi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan intensitas dukungan udara akan terus diperkuat.
“Frekuensi penerbangan akan kita perbanyak. Kami juga akan tambah unit udara untuk mempercepat distribusi bantuan,” tegas Abdul Muhari, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa Pemerintah bergerak dengan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, bahwa kebutuhan dasar masyarakat tidak boleh terhenti satu hari pun.
“Instruksi dari Bapak Presiden sudah sangat jelas. Kita harus mengerahkan seluruh sumber daya dari pemerintah pusat, seluruh kementerian dan lembaga, TNI, Polri, BNPB agar setiap jam, setiap menit ada perbaikan, percepatan, dan peningkatan respons terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Pratikno.
Ia menyampaikan, pemerintah tidak hanya fokus pada logistik langsung seperti beras, mie instan, dan air bersih, tetapi juga memastikan warga tetap memiliki harapan untuk bangkit.
Proses rehabilitasi dan rekonstruksi juga mulai dipersiapkan lebih awal, dengan target selesai dalam 100 hari dan timeline transparan selama setahun ke depan.
“Targetnya dalam 100 hari dan timeline 1 tahun disiapkan agar publik dapat mengawasi capaian secara terukur,” tambah Pratikno. (her/dav)








