
Jakarta, Idola 92.6 FM-RSUD Aceh Tamiang porak-poranda akibat bencana banjir dan longsor yang melanda pada November lalu. TNI AD pun menerjunkan hingga 80 personel untuk membersihkan RSUD yang tertutup lumpur tebal.
Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Arm Raden Subhi Fitra Jaya menjelaskan pembersihan dimulai pada Kamis (4/12) dengan kekuatan 35 personel. Awalnya, akses menuju RSUD Aceh Tamiang tertutup oleh kendaraan-kendaraan yang terbawa arus banjir, sehingga harus dipindahkan dengan digotong.
“Pembersihan RSUD Tamiang pasca banjir telah dilaksanakan mulai Kamis, 4 Desember 2025 dengan kekuatan 35 orang,” kata Subhi Fitra dalam keterangannya, Sabtu (6/12).
Ia mengatakan permukaan lantai RSUD Tamiang tertutup lumpur dengan ketebalan lumpur 40 cm dan sudah mulai mengeras. Selain itu, kondisi seluruh barang dalam kondisi rusak dan porak-poranda akibat diterjang banjir.

“Hari Jumat, 5 Desember 2025, kekuatan ditambah sebanyak 80 orang untuk pembersihan dan dibantu satu unit kendaraan damkar (pemadam kebakaran),” ucap dia, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.
Saat ini, masih ada pasien yang dirawat di lantai 2 RSUD Tamiang. Meskipun lantai 2 tak terkena banjir, tapi tidak ada lagi alat medis yang bisa digunakan.
“Menurut keterangan dari Kepala RSUD Tamiang, di lantai 2 yang kebetulan tidak terkena banjir, masih ada pasien dirawat hingga pada saat ini, walaupun tidak ada lagi alat medis yang bisa digunakan,” ujar Subhi Fitra.
“Kepala RSUD Tamiang telah menawarkan untuk dilaksanakan evakuasi ke RSU wilayah Medan akan tetapi masih menunggu akses semakin membaik,” tambahnya.
Kabupaten Aceh Tamiang jadi salah satu wilayah yang mengalami banjir dan longsor pada akhir November 2025. Akses menuju wilayah itu sempat sulit ditembus, tapi kini pemerintah pusat dan daerah sudah berhasil mengirimkan bantuan logistik bagi warga terdampak bencana.
BNPB, TNI, Polri, dan pemerintah daerah setempat terus bergerak menyalurkan bantuan. (her/dav)









