Hidayat Prabowo, Kepala Kantor OJK Jateng.

Magelang, Idola 92,6 FM-OJK Jawa Tengah memetakan dua prioritas utama, dalam kinerja pengawasan sektor jasa keuangan sepanjang 2026 mendatang.

Kepala Kantor OJK Jateng Hidayat Prabowo mengatakan tahun depan pihaknya akan memerkuat fungsi intermediasi perbankan, serta menurunkan risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang masih menjadi pekerjaan rumah di wilayah tersebut. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan bersama wartawan di Magelang, Jumat (5/12) malam.

Hidayat menjelaskan, fungsi intermediasi perbankan di Jateng sebenarnya menunjukkan kinerja yang cukup baik, tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada kisaran 80 hingga hampir 90 persen.

Capaian tersebut dinilai sehat, namun belum sepenuhnya mencerminkan dorongan optimal bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“LDR kita sudah sekitar 80-an, hampir 90 persen. Itu angka yang relatif baik. Tapi fungsi intermediasi tetap perlu ditingkatkan, terutama lewat pertumbuhan kredit. Kita ingin sektor jasa keuangan terus menjadi penopang ekonomi regional,” kata Hidayat.

Menurut Hidayat, selain mendorong ekspansi pembiayaan, OJK Jateng juga memberi perhatian khusus pada kualitas kredit.

NPL di Jateng masih cukup tinggi, sehingga diperlukan strategi baru yang lebih agresif dan efektif untuk menurunkannya.

“NPL ini akan jadi PR. Sejak awal 2026 kami akan mencari strategi-strategi yang lebih signifikan, berbeda dari pola yang selama satu sampai dua tahun terakhir. Harapannya, pembalikan atau penurunan persentase NPL bisa benar-benar dirasakan,” jelasnya.

Lebih lanjut Hidayat menjelaskan, dengan dua agenda besar tersebut—optimalisasi intermediasi dan penurunan risiko kredit—OJK Jateng menilai penguatan pengawasan serta koordinasi dengan industri perbankan menjadi kunci.

Tahun 2026 disebut sebagai momentum penting, untuk memerbaiki kualitas pertumbuhan perbankan di Jateng. (Bud)

Artikel sebelumnyaPrabowo Tegaskan Indonesia Mampu Atasi Musibah di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Artikel selanjutnyaPrabowo Jelaskan Pentingnya Alutsista bagi Indonesia untuk Hadapi Bencana