Semarang, Idola 92,6 FM-Baznas meluncurkan program pemberdayaan ekonomi berupa Zmart, ZCoffee dan Baznas Microfinance Masjid (BMM), untuk wilayah Jawa Tengah.
Pemprov Jateng mengapresiasi terobosan tersebut, dan siap melakukan kolaborasi.
Sekda Sumarno mengapresiasi terobosan tersebut, terlebih program ini diarahkan untuk pemberdayaan dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Hal itu dikatakan di sela menghadiri kegiatan di MAJT Kota Semarang, kemarin.
Menurut Sumarno, inovasi tersebut merupakan komitmen nyata dalam memperkuat kemandirian ekonomi umat.
Bahkan, mendorong transformasi mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat).
“Melalui program ini menjadi ikhtiar penting, agar para mustahik memiliki penghasilan rutin dan perlahan bisa bertransformasi menjadi muzakki. Program ini sejalan dengan visi Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin untuk membangun ekosistem syariah di Jawa Tengah,” kata Sumarno.
Sumarno menjelaskan, melalui kehadiran Zcoffee, Zmart dan BMM, maka ekosistem syariah akan lebih mudah terwujud.
Misalnya tren menikmati kopi yang saat ini merebak di semua kalangan, membuka peluang bagi terciptanya jaringan Zcoffee berkembang luas.
Sedangkan Zmart, akan membangun kepercayaan masyarakat, bahwa sistem retail tidak sekadar berorientasi kepada keuntungan.
Adapun BMM, memberikan layanan pembiayaan yang melindungi umat dari riba.
“BMM yang bermitra dengan masjid ini menjadi solusi bagi umat agar terhindar dari rentenir dan pinjaman ilegal,” jelasnya.
Ketua Baznas RI Noor Ahmad menambahkan, ketiga program tersebut dirancang untuk memercepat pengentasan kemiskinan melalui model ekonomi berkelanjutan.
Pelaksanaannya membutuhkan kolaborasi masyarakat, pemerintah, mitra usaha, masjid hingga lembaga pendidikan.
“Pengelolaan zakat merupakan amanah dari umat. Zakat berasal dari harta yang suci, dan program ini kami harapkan menjadi energi baru bagi percepatan penurunan kemiskinan di Jawa Tengah,” ujarnya. (Bud)














