Nuansa sukacita tergambar jelas di wajah Suhadi (63), penarik becak lansia yang menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto. Ia gembira karena akhirnya memiliki becak sendiri untuk menghidupi anak dan istrinya. (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Brebes, Idola 92.6 FM-Nuansa sukacita tergambar jelas di wajah Suhadi (63), penarik becak lansia yang menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto. Ia gembira karena akhirnya memiliki becak sendiri untuk menghidupi anak dan istrinya.

Sejak 1998, Suhadi menggantungkan hidup dari sebuah becak sewaan milik saudaranya. Setiap bulan ia harus menyisihkan Rp70 ribu dari penghasilannya untuk membayar sewa. Jumlah itu bukan kecil bagi pengayuh becak yang sehari-hari hanya membawa pulang Rp40 hingga Rp50 ribu.

Penghasilannya cukup untuk makan keluarga, tetapi hampir tak bersisa untuk kebutuhan lain. Tak jarang, ia harus dibantu anaknya yang bekerja di luar rumah.

“Alhamdulillah, senang sekali mendapat bantuan becak listrik ini. Saya dari 1998 narik becak dan baru sekarang punya becak sendiri. Terima kasih Pak Prabowo,” kata Suhadi saat pembagian becak di halaman Pendopo Bupati Brebes, belum lama ini.

Becak listrik yang ia terima merupakan bagian dari bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yayasan sosial yang sejak tahun lalu menyalurkan becak listrik kepada para pengayuh becak lanjut usia.

Di Brebes, bantuan diberikan kepada 100 tukang becak dan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Umum YSGN, Nanik S. Deyang, didampingi Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma dan Wakil Bupati Wurja.

Bagi Suhadi, becak ini lebih dari sekadar alat kerja baru. Ia menyebutnya sebagai kesempatan untuk bernapas lebih lega. Selama ini, bekerja 6 sampai 8 jam mengayuh becak pancal membuat tubuhnya cepat lelah. Di usia yang tak lagi muda, tenaganya sering kali tak sebanding dengan jarak yang harus ditempuh.

Setelah mencoba becak listrik tersebut berkeliling Alun-Alun Brebes, Suhadi merasakan perbedaan besar. Gesekan pedal yang dulu menjadi rutinitas harian kini digantikan oleh tarikan tuas gas yang halus.

“Saya kaget, ternyata enteng sekali. Tinggal tarik gas, langsung jalan. Tidak capek seperti biasanya. Mudah-mudahan pendapatan juga naik, soalnya becaknya lebih cepat dan lebih bagus,” ujarnya, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Becak listrik yang ia terima merupakan produk kolaborasi PT LEN dan PT Pindad. Dengan harga Rp22 juta per unit, kendaraan ini dirancang agar ramah bagi pengguna lansia dan membantu mereka bertahan di tengah kompetisi transportasi yang semakin berat.

Nanik S. Deyang menyampaikan bahwa Brebes menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan karena banyak pengayuh becak berusia di atas 60 tahun.

“Sampai November 2025, kami sudah menyalurkan lebih dari 2.300 unit. Target kami 5.000 unit dapat disalurkan sampai akhir tahun,” ujarnya.

Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mengaku sempat menjajal becak listrik tersebut. Ia menyebut kendaraan itu lebih nyaman dan stabil dibanding becak kayuh. Pemkab, ujarnya, akan terus mendukung para pengayuh becak agar bantuan yang diberikan benar-benar berdampak pada kehidupan sehari-hari.

“Kami berpesan agar becak ini dirawat, digunakan betul untuk mencari nafkah, dan tidak dijual. Semoga bisa ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Brebes,” kata Paramitha. (her/dav)

Artikel sebelumnyaPenarik Lansia di Cirebon Harap Becak Listrik dari Prabowo Datangkan Banyak Penumpang
Artikel selanjutnyaSempat Sewa Harian, Penarik Lansia di Cilacap Happy Dapat Becak Listrik dari Prabowo
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.