Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kehadiran penuh negara dalam penanganan bencana di berbagai wilayah terdampak. Pemerintah mengerahkan lebih dari 50 ribu personel TNI dan Polri, didukung operasi udara intensif dengan puluhan helikopter dan belasan pesawat yang terbang setiap hari untuk menjangkau daerah-daerah yang masih terisolasi. Hal itu disampaikan Presiden dalam sidang Kabinet yang dilaksanakan pada Senin, (15/12). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kehadiran penuh negara dalam penanganan bencana di berbagai wilayah terdampak. Pemerintah mengerahkan lebih dari 50 ribu personel TNI dan Polri, didukung operasi udara intensif dengan puluhan helikopter dan belasan pesawat yang terbang setiap hari untuk menjangkau daerah-daerah yang masih terisolasi.

Presiden menjelaskan bahwa prinsip efisiensi berkeadilan sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 dan menjadi fondasi kemampuan pemerintah untuk bertindak cepat dalam situasi darurat.

Sebagai langkah konkret, Presiden telah memerintahkan penyaluran dana operasional taktis sebesar Rp20 miliar kepada setiap gubernur terdampak, serta Rp4 miliar kepada bupati dan wali kota di 52 kabupaten/kota terdampak. Dana tersebut dikirim langsung dan telah diterima seluruh daerah hanya dalam waktu tiga hari setelah instruksi Presiden, di luar anggaran pemulihan.

“Ini sangat penting agar para bupati dan wali kota bisa segera mengambil tindakan di lapangan,” ujar Presiden dalam sidang Kabinet yang dilaksanakan pada Senin, (15/12).

Dalam aspek operasi lapangan, Presiden menegaskan bahwa negara hadir secara nyata melalui pengerahan besar-besaran aparat dan alutsista. “Kita sudah mengerahkan lebih dari 50.000 TNI dan Polri. Itu setingkat 50 batalion sudah dikerahkan di daerah terdampak. Kalau dibilang negara tidak hadir, ah, ya, kita waspada saja,” tegas Presiden, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Operasi lapangan tersebut didukung lebih dari 60 helikopter dan belasan pesawat yang beroperasi setiap hari dari berbagai titik, termasuk dari Pangkalan Udara Soewondo Medan, Sumut, dan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk mendukung distribusi logistik, evakuasi, serta menjangkau wilayah-wilayah yang belum dapat diakses jalur darat.

Prabowo juga memerintahkan percepatan pemulihan infrastruktur dan hunian. Sebanyak 2.000 unit rumah segera dibangun melalui koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu, 1.000 unit alat berat telah dikirim, termasuk truk, ekskavator, tangki air bersih dan air minum, serta toilet portabel. Pemerintah juga tengah mengerjakan 50 jembatan Bailey dengan 7 jembatan telah selesai dibangun.

Akses jalan darat di sebagian besar wilayah telah kembali pulih, meskipun masih terdapat beberapa daerah yang terisolasi akibat kondisi alam. Prabowo menegaskan bahwa pemulihan membutuhkan waktu dan kehati-hatian, terutama terkait keselamatan jaringan listrik di wilayah yang masih tergenang.

“Kita tidak bisa menyelesaikan semua dalam tiga atau lima hari. Mungkin dua sampai tiga bulan aktivitas akan benar-benar normal. Namun alhamdulillah, sebagian besar listrik sudah menyala dan terus kita percepat dengan tetap mengutamakan keselamatan,” katanya.

Prabowo menambahkan bahwa seluruh kementerian terkait terus berada di lapangan, termasuk Kementerian PU, PLN, Kementerian Kesehatan, serta BMKG yang terus memberikan peringatan dini terkait dinamika cuaca ekstrem di kawasan.

Pemerintah memastikan akan terus bekerja tanpa henti, mengerahkan seluruh sumber daya negara, serta menjaga koordinasi pusat dan daerah demi melindungi keselamatan rakyat dan mempercepat pemulihan pascabencana. (her/dav)

Artikel sebelumnyaPemerintah Target Pembangunan 22 Rumah Sakit Rampung di 2026, Pendidikan Dokter Spesialis Dikejar
Artikel selanjutnyaPrabowo Restui 125 Ribu Baju Reject Batal Ekspor Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.