Pemerintah memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera tetap aman. Hingga Senin (15/12), sebanyak 44.000 ton beras telah disalurkan ke wilayah terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Hal ini diungkap dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Pemerintah memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera tetap aman. Hingga Senin (15/12), sebanyak 44.000 ton beras telah disalurkan ke wilayah terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Hal ini diungkap dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12). Dalam sidang tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait perkembangan penyaluran bantuan pangan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Menteri Pertanian memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak bencana tetap aman. Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan sekitar 44.000 ton beras ke daerah-daerah terdampak sebagai bagian dari bantuan pangan nasional.

Selain penyaluran beras, pemerintah juga menyiapkan cadangan pangan dalam jumlah besar untuk menjamin tidak terjadi kekurangan di lokasi bencana. Cadangan beras yang disiagakan mencapai sekitar 120.000 ton, atau tiga kali lipat dari kebutuhan di lapangan.

“Kami sudah mengirimkan beras kurang lebih 44.000 ton sampai dengan hari ini. Cadangan kami siapkan tiga kali lipat dari kebutuhan, yaitu sekitar 120.000 ton di lapangan. Jadi, pangan tidak ada masalah,” ujar Amran, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Tak hanya beras, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan lainnya berupa minyak goreng dengan total volume sekitar 6.000 ton. Secara keseluruhan, nilai bantuan dari pemerintah pusat mencapai sekitar Rp1 triliun, yang diperkuat dengan dukungan dari kementerian lain serta mitra pemerintah senilai sekitar Rp75 miliar.

Untuk mempercepat distribusi logistik ke wilayah terdampak, Kementerian Pertanian bersama instansi terkait juga telah memberangkatkan dua kapal pengangkut bantuan, sementara satu kapal tambahan dijadwalkan menyusul. Dengan demikian, total terdapat tiga kapal yang mengangkut bantuan pangan ke lokasi bencana.

“Dua kapal sudah kami berangkatkan, dan besok satu kapal lagi akan menyusul. Total ada tiga kapal yang membawa bantuan ke lokasi,” kata Amran.

Di sisi lain, Mentan juga melaporkan dampak bencana terhadap sektor pertanian. Tercatat sekitar 70.000 hektare lahan sawah mengalami kerusakan. Meski demikian, pemerintah optimistis pemulihan dapat dilakukan secara bertahap.

“Insyaallah, kerusakan sawah ini bisa kami tangani dan kami mulai bekerja kembali pada Januari,” pungkasnya.

Langkah cepat pemerintah tersebut diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus meringankan beban masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera. (her/dav)