Pemerintah terus mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Salah satu fokus utama adalah pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) agar warga dapat segera kembali menjalani kehidupan yang lebih layak dan aman. Hal itu dikatakan Menko PMK Pratikno, Jumat (19/12). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Pemerintah terus mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Salah satu fokus utama adalah pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) agar warga dapat segera kembali menjalani kehidupan yang lebih layak dan aman.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Pratikno, menyampaikan bahwa pemerintah bekerja secara intensif dan terkoordinasi untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan menyeluruh. Upaya tersebut mencakup pendataan penerima manfaat, penyiapan lahan, hingga percepatan konstruksi hunian.

“Huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap) telah mulai dibangun di berbagai lokasi dengan proses pendataan penerima manfaat, penyiapan lahan, konstruksi awal dari kerja sama berbagai pihak terkait, TNI, Polri, semuanya membantu,” ungkap Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12).

Di Provinsi Aceh, pembangunan hunian bagi korban bencana juga terus menunjukkan kemajuan. Pemerintah daerah bergerak cepat menyesuaikan skema pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak.

“Di Aceh, kemajuan pembangunan juga membantu terus berjalan. Lhokseumawe sudah ditetapkan langsung ke skema Huntap. Kabupaten Pidie sudah membangun beberapa unit Huntara dengan target secepatnya selesai. Semua kabupaten kota percepatan untuk Huntara dan Huntap ini,” jelasnya.

Sementara itu, di Provinsi Sumatera Utara, sejumlah daerah telah memulai pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak bencana.

“Saya laporkan di Provinsi Sumatera Utara, misalnya Sibolga menetapkan langsung membangun Huntap dan sudah tersedia beberapa lokasi dan memulai pembangunannya,” paparnya.

Adapun di Provinsi Sumatera Barat, pembangunan hunian sementara telah berlangsung di beberapa kabupaten dan kota terdampak.

“Dan sekali lagi ini akan bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Di Provinsi Sumatera Barat, pembangunan Huntara telah berjalan di cukup banyak di lima kabupaten/kota, yaitu Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, dengan target penyelesaian juga dalam beberapa minggu ke depan,” tegas Pratikno.

Menurutnya, percepatan pembangunan hunian ini tidak hanya ditujukan untuk menyediakan tempat tinggal, tetapi juga menjadi langkah awal pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Jadi kabupaten ini juga akan segera melakukan kehidupan masyarakat. Percepatan pembangunan Huntara dan Huntap ini terus dilakukan sekaligus menyiapkan infrastruktur pendukungnya,” bebernya.

Pratikno menekankan bahwa proses pemulihan ini menunjukkan kuatnya solidaritas dan kolaborasi bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana.

“Kita menyaksikan kekuatan bangsa Indonesia bersatu padu, solidaritas tinggi membantu masyarakat terdampak untuk segera pulih. Dan ini adalah kekuatan kita bersama, kolaborasi yang sinergis di internal pemerintah dan juga dengan masyarakat seluruh bangsa,” ujarnya.

Ia berharap, pemulihan pascabencana tidak hanya mengembalikan kondisi seperti semula, tetapi juga membangun ketangguhan yang lebih baik ke depan.

“Kita berusaha keras agar Sumatera bisa segera pulih lebih baik, bangkit lebih tangguh, serta tumbuh bersama dengan alam yang lestari dan berkelanjutan. Itu pengantar umum yang saya sampaikan, nanti saya persilakan Bapak/Ibu menteri terkait untuk melanjutkan lebih detail,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pemerintah juga akan segera memulai pembangunan hunian tetap melalui inisiatif lintas kementerian.

“Kemudian untuk besok ada rencana dari tiga menteri, yaitu Pak Maruarar Sirait, Mendagri, dan Menteri Hukum yang akan melaksanakan groundbreaking inisiasi dari Menteri PKP ini dukungan dari beberapa yayasan ini hunian tetap. Kami sudah cek lebih dari 10 hari mengenai lokasi-lokasinya, ini 2.600 unit. Aceh 1.000 unit, Sumut 1.000 unit dan Sumbar 600 unit,” beber Tito.

Ia menambahkan, kegiatan peletakan batu pertama pembangunan hunian tersebut akan dilakukan langsung di sejumlah wilayah terdampak di Sumatera Utara.

“Besok akan ada groundbreaking di Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Kita akan turun langsung ke sana,” ucapnya. (her/dav)