Di tengah banjir besar yang melanda Kecamatan Karangbaru, Kabupaten Aceh Tamiang, ada kisah heroik seorang prajurit TNI menyelamatkan nyawa bayi berusia satu bulan menjadi cerita haru yang membekas di hati warga. Bayi mungil itu berhasil selamat berkat aksi nekat Sertu Giman Saputra, anggota Koramil 02 Karangbaru, Kodim 0117/Aceh Tamiang. (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Aceh Tamiang, Idola 92.6 FM-Di tengah banjir besar yang melanda Kecamatan Karangbaru, Kabupaten Aceh Tamiang, ada kisah heroik seorang prajurit TNI menyelamatkan nyawa bayi berusia satu bulan menjadi cerita haru yang membekas di hati warga.

Bayi mungil itu berhasil selamat berkat aksi nekat Sertu Giman Saputra, anggota Koramil 02 Karangbaru, Kodim 0117/Aceh Tamiang.

Ibu bayi tersebut masih tak kuasa menahan rasa syukur dan haru saat mengenang peristiwa dramatis itu. “Ini anak baru satu bulan. Alhamdulillah selamat, ditolong Pak Giman. Awalnya kami minta tolong sama tim SAR, tapi tidak datang,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Jumat (19/12), seperti dikutip dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Ia mengaku pasrah ketika air terus naik dan rumah mereka nyaris tenggelam. Kesaksian serupa disampaikan warga sekitar yang melihat langsung proses penyelamatan. Menurutnya, Sertu Giman menggunakan alat seadanya demi menyelamatkan warga.

“Pak Giman menyelamatkan bayi pakai ember dan ban. Tim SAR kami panggil tidak datang, lewat saja. Kami tidak tahu minta tolong ke siapa lagi,” kata warga tersebut.

Ia menyebut Sertu Giman seperti malaikat penolong di tengah kepanikan. Warga dievakuasi melalui jendela rumah menggunakan ban dan tali. Sertu Giman bolak-balik menembus arus banjir yang deras. Bahkan, ia juga menyelamatkan dua anggota TNI lain yang sempat terjebak di atas pohon sawit.

Sertu Giman sendiri menceritakan bahwa banjir terjadi pada 26–27 November dengan ketinggian air mencapai lebih dari empat meter, bahkan naik hingga enam meter keesokan harinya. Tanpa perahu, ia nekat berenang menggunakan ban.

“Saya bilang ke kakeknya, bayi ini harus pakai baskom. Kalau digendong, saya tidak bisa jamin keselamatannya,” ujarnya.

Dengan tenaga dan keberanian, Sertu Giman berhasil menyelamatkan sekitar 20 orang. “Saya sebagai manusia punya hati nurani. Saya korbankan nyawa. Insyaallah saya sanggup,” tuturnya.

Kisah ini menjadi bukti bahwa kemanusiaan dan keberanian mampu menyelamatkan harapan, bahkan di tengah bencana. (her/dav)