Ratusan kendaraan saat melewati Gerbang Tol Ngemplak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemprov Jawa Tengah mengingatkan kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk memastikan sistem keamanan di destinasi wisata.

Setiap kabupaten/kota di Jateng, juga diminta untuk terus melakukan mitigasi bencana guna mengantisipasi potensi bencana alam.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan sistem keamanan tersebut harus dijalankan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), termasuk harus ada tim search and rescue (SAR) yang siaga. Hal itu dikatakan saat melakukan peninjauan di Rest Area KM 429A, kemarin.

Luthfi menjelaskan, untuk wisata air harus ada pelampung dan kapal penyelamat.

Sementara untuk wisata gunung, minimal dapat dipastikan tidak ada jalur pendakian yang penuh sesak.

Ketika terjadi peristiwa, proses evakuasi harus cepat, sehingga tidak ada komplain dari masyarakat.

Menurut Luthfi, seluruh bupati/wali kota di Jateng, agar melakukan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.

Khususnya terkait titik-titik rawan banjir, tanah longsor dan rob.

“Ini menjadi atensi, ramalan BMKG harus betul-betul dicermati, masing-masing Tagana di kabupaten/kota bisa kita maksimalkan. Apapun yang terjadi kalau itu merupakan bencana, kita harus secara cepat untuk dilakukan penanganan, sehingga tidak berlarut-larut di wilayah kita,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi mengimbau, pemerintah kabupaten/kota diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman selama libur Nataru.

“Keselamatan masyarakat merupakan hal yang utama,” tandasnya. (Bud)