
Jakarta, Idola 92.6 FM-Pemerintah terus mempercepat pemulihan akses darat di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera. Terkini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah daerah bahkan ada yang sudah pulih 100 persen.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan sejumlah titik krusial telah menunjukkan kemajuan signifikan. Berdasarkan data Kementerian PUPR, pemulihan sektor darat difokuskan pada perbaikan ruas jalan dan jembatan yang sempat terputus. Di Kabupaten Bireuen, Aceh, beberapa titik infrastruktur dilaporkan telah rampung sepenuhnya.
“Beberapa jembatan dan ruas jalan di Bireuen sudah selesai 100 persen. Jalur Kuta Blang yang merupakan urat nadi penghubung Banda Aceh–Medan kini menjadi prioritas utama penanganan,” ujar Abdul Muhari dalam koferensi pers di Jakarta, Selasa (23/12).
Abdluh mengatakan tantangan besar pemulihan terdapat di dua wilayah, yaitu Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua wilayah ini masih sulit ditempuh kendaraan roda empat karena titik longsor masih dalam proses pembersihan. Pemerintah menargetkan akhir Desember ini semua jalur darat sudah bisa terbuka.
“Kami memantau jalur Bireuen menuju Bener Meriah. Beberapa jembatan seperti Meureudu, Teupin Mane, sudah kembali fungsional. Target kami, sebelum akhir Desember, seluruh jalur tersebut sudah dapat dilalui kendaraan roda empat secara optimal,” jelas dia.
Selain jalur utama, pemerintah sedang mengupayakan pembukaan akses melalui jalur lintas barat dari Nagan Raya menuju Aceh Tengah. Fokus saat ini tertuju pada penyelesaian Jembatan Kureng Beutong yang progresnya telah mencapai 70 persen. Jika pembangunan jembatan tuntas akhir pekan ini, akses logistik dari jalur timur menuju Aceh Tengah akan terbuka lebar.
Abdul menekankan percepatan ini sangat krusial untuk memastikan kelancaran distribusi barang, alat berat, dan bantuan logistik.
Dengan terbukanya aksesibilitas transportasi pada penghujung tahun, pemerintah berharap proses pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat pada awal tahun 2026 dapat berjalan lebih cepat dan signifikan.
“Diharapkan arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat berjalan lancar, sehingga proses pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan,” kata Abdul. (her/dav)










