Semarang, Idola 92,6 FM-Sepanjang 2025, Pemprov Jawa Tengah merampungkan pembangunan infrastruktur penguatan daerah aliran sungai (DAS) dan embung.
Fasilitas tersebut terbukti mampu mengurangi dampak rob di Kota Pekalongan, penggunaan pompa tenaga surya di Sayung-Demak, serta meningkatkan irigasi pertanian lewat revitalisasi embung di Kabupaten Kendal.
Kepala Dinas Pusdataru Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan sepanjang 2025, terdapat delapan pembangunan embung baru dan dua revitalisasi embung. Hal itu dikatakan melalui sambungan telepon, kemarin.
Menurutnya, selain itu terdapat 14 paket perbaikan daerah aliran sungai.
Henggar menjelaskan, di Kota Pekalongan pihaknya menuntaskan pembangunan tanggul Sungai Bremi-Meduri sepanjang 2.333 meter.
Konstruksi parapet beton cyclop tersebut berhasil meminimalkan dampak rob di tiga desa, yakni Mulyorejo, Tegaldowo dan Karangjompo.
Selain itu juga pembangunan tanggul Sungai Bremi-Meduri di Pekalongan, yang dibangun sepanjang 733 meter dari total 2.333 meter dan merupakan proyek tahun jamak sejak 2021.
“Untuk Bremi-Meduri, tanggul ditinggikan sekitar 1,5 meter. Dengan begitu, tiga desa yang sebelumnya selalu tergenang kini kondisinya sudah relatif aman. Penanganan DAS saat ini masih bersifat darurat, terutama di Pemali dan Bodri. Fokus kami tetap pada ketahanan pangan, melalui peningkatan fungsi embung dan jaringan irigasi,” kata Henggar.
Lebih lanjut Henggar menjelaskan, pembangunan infrastruktur embung dan DAS pada 2025 secara umum telah rampung.
Namun, terdapat dua embung yang masih menunggu penyelesaian pada tahun berikutnya karena kendala teknis.
“Menyongsong 2026, Henggar menyebut Pemprov Jateng siap mengantisipasi bencana hidrometeorologis, salah satunya dengan menyiapkan 15 unit pompa mobile berkapasitas 250 liter per detik yang siap diterjunkan saat banjir,” pungkasnya. (Bud)








