Bagaimana Perguruan Tinggi Menyiapkan SDM Di Era Inovasi Disruptif

Semarang, Idola 92.6 FM – Dewasa ini, ekonomi global beserta turunannya mengalami perubahan yang begitu cepat. Tak hanya itu, inovasi dan percepatan di bidang iptek pun seolah melesat dan tak tertebak. Hal itu salah satunya ditandai dengan perlahan-lahan teknologi mulai menggantikan tenaga manusia. Bagi dunia perguruan tinggi, hal itu perlu diantisipasi dengan menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan yang dinamis. Perguruan tinggi perlu memotori inovasi disruptif yang menciptakan nilai dan pasar baru, salah satunya mendorong pembentukan fakultas ekonomi digital.

Demikian dikemukakan Presiden Joko Widodo dalam orasi ilmiah pada Peringatan Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro baru-baru ini. Menurut Presiden, perubahan lanskap ekonomi global terjadi 3 tahun terakhir. Dia mencontohkan, sejumlah negara mulai meninggalkan pembayaran tunai serta kartu kredit dan menggantinya dengan pembayaran daring.

Menghadapi itu, menurut Presiden, perguruan tinggi perlu melakukan inovasi disruptif antara lain dengan menyiapkan fakultas dan program studi yang mampu menjawab kebutuhan spesifik. Presiden mencontohkan, saat ini sangat diperlukan fakultas ekonomi digital. Jurusan yang bisa disiapkan misalnya toko online, aplikasi system, teknologi financial, bahkan meme.

Lantas, bagaimana mendorong inovasi perguruan tinggi di era Disruption? Perubahan dan kultur seperti apa yang mesti disiapkan? Sudahkah infrastruktur perguruan tinggi kita memadai dalam menyongsong era disruption yang ditandai dengan perubahan yang begitu cepat?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Prof Rhenald Kasali (Akademisi dan praktisi bisnis/guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) dan Prof Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro Semarang). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: