Bermanfaat, Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Tembus 50 Juta Cetakan

Narasumber JTS On Stage.

Semarang, Idola 92.6 FM – “Kami sudah menerbitkan buku tuntunan shalat mencapai 50 juta cetakan. Luar biasa buku yang sederhana, namun banyak dibaca umat Islam sebagai tuntunan”.

Demikian diungkapkan, Hasan Toha Putra selaku pemilik percetakan PT Karya Toha Putra dalam diskusi Journey To Succes (JTS) On Stage Radio Idola 92.6 FM yang disiarkan langsung dari Sekar Jagad Room, Grand Edge Hotel Semarang, Rabu (21/9) Pukul 16.00-18.00 WIB.

Event juga menghadirkan dua profiler lain yaitu, Owner Amaga Corporation Achmad Mirza, Owner Hotel Grasia & Hotel Muria sekaligus sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah Heru Isnawan.

Menarik, berdiskusi dengan tajuk “Berusaha Secara Mulia”, Hasan Toha mengatakan Perusahaan percetakan PT Karya Toha Putra sudah berkembang 22 provinsi di Indonesia hingga saat ini. Seperti diketahui PT Karya Toha Putra adalah perusahaan percetakan dan penerbitan buku bacaan kitab Al-Quran dan buku tentang agama Islam.

Bagaimana Kiat Sukses Toha Putra ?

Hasan Toha Putra.
Hasan Toha Putra.

Hasan Toha Putra yang juga sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung tersebut menjelaskan bahwa dirinya menerapkan ‘Sociopreneur’.

‘Sociopreneur’ ialah pengusaha yang tidak semata memikirkan keuntungan, akan tetapi ada unsur untuk membantu sesama sebagai manusia.

Kiat demikian terus diterapkan dalam menjalankan bisnisnya. Menurutnya ‘Sociopreneur’ adalah dasar menjalankan bisnis sebagai makhluk tuhan yang menjalankan tugas sebagai manusia yang seutuhnya dengan bermanfaat bagi sesama.

“Saya bangga misalnya harus menjadi penerbit saja, saya tidak akan lepaskan usaha saya ini. Mungkin untuk usaha saya yang lain bisa dilepaskan, namun untuk usaha percetakan tidak akan saya lepas. Bisnis percetakan sudah merupakan bentuk kedekatan saya dengan sang pemberi rizki,” ujarnya.

Bagaimana Mengelola Waktu Dan Mimpi ?

Kini, waktu ia bekerja sudah sedikit tidak seperti dahulu ketika Toha Putra masih awal-awal mengembangkan bisnis usahanya. Mengelola waktu adalah bentuk kerelatifan, intinya bagi pengusaha seperti dirinya adalah mengatur waktu yang kapanpun harus dekat dengan tuhan.

Menurutnya Semakin dirinya dekat kepada sang pemberi rizki, bekerja dengan waktu yang sedikitpun tidak akan jadi masalah. Tuhan akan memberikan banyak rizki ketika manusia dekat dengan tuhan.

“Sekarang kerja saya itu cuma menerima tamu. Kalau tidak ada tamu, kerja saya ya silaturahim,” tukasnya sambil tertawa dan diiringi tepuk tangan seratusan audience yang hadir dalam JTS sore itu.

Sementara sepak terjangnya dalam mengelola Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, ia bermimpi menjadikan yayasan sebagai pusat kegiatan Islam, bukan hanya nasional tetapi dunia.

“Mimpi saya tahun 1988. Kami tulis visi kemudian menerjemahkan hal-hal yang lebih detail. Tahun 2000 kami bentuk tim visi, sekarang ini kita sudah bentuk lembaga dakwah dan pendidikan kelas dunia,” urainya.

Berbicara mimpi, Toha menjelaskan setiap orang pasti akan mengalami keraguan bila dalam 3 tahun usahanya belum terwujud (sukses, red).

Oleh sebab itu, Toha menyarankan, ada baiknya apa yang telah dilakukan untuk mewujudkan mimpi harus dievaluasi ulang.

“Untuk menghilangkan keraguan itu, saya padukan hati, pikiran dan ikhtiar. Alhamdulillah tidak ada keraguan lagi,” tuturnya. (Diaz A)