INDEF: Ketimpangan Kemiskinan Jadi Penghambat Pembangunan Berkelanjutan

Semarang, 92,6 FM-Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan buruknya tingkat ketimpangan ekonomi di Indonesia, disebabkan belanja pemerintah yang tidak efektif. Termasuk, pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen juga belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Ketimpangan ekonomi Indonesia masih mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah penduduk miskin yang terus bertumbuh. Padahal, pertumbuhan perekonomian dalam negeri sedang bagus.

Enny menjelaskan, apabila persoalan ketimpangan ekonomi ini tidak segera dicarikan jalan keluar, dikhawatirkan bisa menghambat pembangunan berkelanjutan.

“Cuma problemnya adalah kemiskinan relatif atau ketimpangan. Ketimpangannya kan naik. Ketimpangan ini jadi problem berat dan PR bagi pembangunan berkelanjutan,” kata Enny.

Lebih lanjut Enny menjelaskan, ketimpangan di Tanah Air bukan rahasia lagi. Masalah kemiskinan muncul karena ketidakadilan.

Cita-cita bangsa Indonesia yang menghendaki adanya pemerataan kesejahteraan, hingga kini belum terpenuhi. Akibatnya, jurang ketimpangan ekonomi semakin lebar.

“Kemiskinan absolut memang menurun. Tapi kemiskinan dari sisi kedalaman kemiskinan, tingkat keparahan kemiskinan semuanya memburuk,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaKAMMI Semarang Beri Rapor Merah di 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Artikel selanjutnyaBisnis Properti Lesu, Pengembang Coba Diversifikasi Produk