Kepala Daerah Perlu Belajar di BI Institute Agar Bisa Kuasai Akar Masalah Ekonomi

Salatiga, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan, pada 2015 kemarin Bank Indonesia mendirikan sekolah khusus pengembangan kapasitas pegawai Bank Indonesia. Yakni, melalui BI Institute.

Menurutnya, dari program pendidikan di BI Institute itu memberikan pendidikan riset yang berkaitan dengan perekonomian dan moneter. Sebab, tugas pegawai Bank Indonesia yang dihadapi sekarang cukup komplek dan sangat menantang. Sehingga, pegawai Bank Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi bangsa.

Namun, jelas Sugeng, sesuai perkembangannya, BI Institute ternyata juga dimanfaatkan Bank Indonesia untuk memberi pelatihan kepada para kepala daerah di Indonesia. Pada tahap awalnya, ada 30 kepala daerah yang diberi pelatihan dan pendidikan tentang persoalan perekonomian bangsa.

Beberapa kepala daerah yang dianggap sukses mengembangkan ekonomi daerahnya, lanjut Sugeng, diminta menjadi narasumber dan memaparkan keberhasilannya mengembangkan potensi ekonomi daerahnya.

“Yang pertama itu Bupati Banyuwangi, karena beliau cukup sukses memberdayakan ekonomi daerahnya. Tahap berikutnya nanti ada berapa lagi yang dikirim ke BI Institute,” kata Sugeng kepada Radio Idola, kemarin.

Dalam aktivitasnya, lanjut Sugeng, BI Institute bekerjasama dengan bank sentral Inggris dan bank sentral Amerika Serikat. Kegiatan utama dari BI Institute itu, melaksanakan fungsi-fungsi bank sentral terkait dengan moneter, stabilitas sistem keuangan, makro-prudensial dan nilai tukar rupiah. (Bud)