Membaca Lawatan Raja Salman di Indonesia

Poster Raja Salman di Riyadh, Arab Saudi.

Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia bersiap menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam kunjungannya selama 9 hari. Salman akan tiba pada 1 Maret 2017. Banyak agenda yang dilakukan Raja Salman. Dia akan mengunjungi ibukota Jakarta pada 1-4 Maret dan akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Lawatan ini pun begitu menghebohkan. Selain membawa rombongan yang jumlahnya mencapai 1.500 orang, Raja Salman juga mengajak 10 menteri, dan 15 pangeran. Agenda lainnya, Raja Salman akan melakukan kerja sama dengan Indonesia di banyak bidang. Kesepakatan tersebut akan ditandatangani melalui nota kesepahaman (MoU). Beberapa di antaranya terkait dengan kuota haji dan tenaga kerja. Selain itu, juga kerjasama kebudayaan, kesehatan urusan islam, dan wakaf khususnya promosi Islam moderat melalui dakwah dan ulama, pelayanan udara dan perjanjian pemberantasan kejahatan.

Lantas, apa sesungguhnya, dampak dan manfaat lawatan Raja Salman ini bagi Indonesia? Cukup signifikankah memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia? Apa peluang kerjasama yang bisa dimanfaatkan pemerintah Indonesia dalam momentum pertemuan ini?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola 92.6 FM berdiskusi bersama dengan beberapa narasumber yakni Dr Yon Machmudi (pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia) dan Enny Sri Hartati (Direktur Institute for development of Economics and finance (INDEF)). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: