Pemprov Siapkan Lokasi Lain Jateng Park Jika Hutan Penggaron Gagal Dipakai

Semarang, 92,6 FM-Upaya pemprov di dalam mewujudkan pembangunan Jateng Park terus berlanjut, dan proyek tersebut telah ditawakan kepada calon investor yang berminat. Kabar terakhir, Pemprov Jateng sedang menunggu regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang akan turun akhir Oktober 2017 ini.

Pembangunan Jateng Park menjadi memimpi pemprov, untuk bisa memiliki kawasan wista yang besar layaknya Jatim Park dan Taman Safari Cisarua di Jawa Barat. Apabila mimpi itu terwujud, maka Jawa Tengah memiliki kawasan wisata yang bisa diunggulkan selain Karimunjawa Jepara atau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan proyek pembangunan Jateng Park secara business to business, sudah dilakukan sejak lama dan investor yang datang silih berganti. Terakhir, sudah ada calon investor yang siap untuk menggarapnya.

Namun, jelas sekda, apabila calon investor saat ini gagal dan tidak siap membangun Jateng Park di areal Hutan Penggaron, maka akan disiapkan opsi lainnya. Lokasi yang dipilih adalah Tlogo Wening di Kabupaten Semarang. Antara Hutan Penggaron milik Perhutani dengan Tlogo Wening tidak terlalu jauh, dan masih dalam satu kabupaten.

Menurut Sri, jika di Tlogo Wening akan lebih mudah pembangunannya. Sebab, merupakan aset dari Pemprov Jateng dan akan dijadikan satu destinasi wisata bersama Rawa Pening.

“Penggaron itu awalnya meniru Jatim Park dan Safari Cisarua. Kalau yang Tlogo Wening sudah ada agronya daan digabung dengan wisata Rawa Pening. Kami akan matengkan dulu Jateng Park-nya, tapi kalau sudah mentok ya sudah,” kata Sri Puryono, Senin (23/10).

Diketahui, munculnya lokasi lain pengganti Jateng Park di Hutan Penggaron muncul karena belum ada titik terang pembangunan di taman safarinya itu. Bahkan, ide penggantian berasal dari Direktur Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jateng Sayuti yang mengusulkan dibangun Tlogo Wening. Meliputi Kecamatan Bawen, Ambarawa dan Banyubiru.

Usulan itu, lanjut sekda, sudah disampaikan langsung ke Gubernur Ganjar Pranowo. Sehingga, wisata agro yang sudah ada bisa dikembangkan dan dikemas dengan paket wisata menarik bagi wisatawan. (Bud)

Artikel sebelumnyaMAPPI Desak Pemerintah Dan DPR Segera Lahirkan RUU Penilai
Artikel selanjutnyaTerkait Angkutan Online, Kemenhub Terapkan Tarif Batas Atas dan Bawah