PKL Barang Seni Kota Lama Direlokasi Ke Gedung Disdik

(photo: koransemarang)

Semarang, Idola 92.6 FM – Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) menargetkan penataan relokasi PKL Paguyuban Pedagang Barang Seni (Padangrani) sebelum Desember 2016. Relokasi dilakukan sebagai penataan Kawasan Kota Lama Semarang.

Ita menjelaskan, rencananya PKL Padangrani akan ditempatkan di Gudang Dinas Pendidikan provinisi Jawa Tengah di yang masih berada di Kawasan Kota Lama Semarang yaitu Jl Garuda.

“Nantinya, ada dua gudang milik dinas Pendidikan yang akan digunakan sebagai tempat relokasi,” ujarnya di Semarang, baru-baru ini.

Sementara untuk proses perizinan, dikatakan Pemkot Semarang sudah memiliki lampu hijau dari Pemprov terkait relokasi di tempat penyimpanan arsip tersebut.

“Sekitar 24 Pedagang PKL Padangrani yang akan menempati lahan seluas 900 meter ini,” tambahnya.

Ita menambahkan bahwa tidak hanya PKL Padangrani yang akan menempati Gudang milik Dinas Pendidikan Provinsi tersebut melainkan PKL Taman Srigunting Kota Lama juga ikut bergabung.

Di pihak lain, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tri Handoyo menyatakan mendukung langkah Pemkot Semarang untuk menata Kawasan Kota Lama dengan merelokasi PKL.

“Kegunaan gudang memang hanya untuk menyimpan barang bekas yang sudah tidak digunakan. Jadi kami persilahkan untuk dimanfaatkan,” tuturnya.

Sementara itu, Seketaris BP2KL Kota Semarang yang juga Arsitektur Sita Devy menyebutkan, bangunan gudang milik Dinas Pendidikan tersebut merupakan bangunan yang masih memiliki desain arsitektur yang masih sama dengan bangunan aslinya.

Kekuatan bangunannya juga masih cukup kokoh meski berumur tua serta cocok bila digunakan sebagai tempat penampungan PKL Padangrani.

“Bangunan hanya membutuhkan beberapa ventilasi sebagai pencahayaan alami didalam gedung. Karena saat ini terlihat pengap dan minim cahaya dari luar,” katanya. (Widdy W/Diaz A)

Artikel sebelumnyaGanjar Lapor Jokowi Terkait Kelanjutan Pabrik Semen Rembang
Artikel selanjutnyaSebagai Kota Berkembang, Semarang Perlu Perencanaan Pedestrian Yang Ramah