Polines Coba Integrasikan Teknologi Dengan Bisnis Agar bisa Jadi Kampus Pusat Unggulan Teknologi

Semarang, 92.6 FM-Tahun ini, Politeknik Negeri Semarang (Polines) mengadakan Dies Natalis ke-35 dengan mengangkat tema “Peningkatan Keunggulan Polines Melalui Penguatan Nilai Manfaat Karya Kreatif-inovatif”. Dalam mewujudkan cita-cita Polines sebagai “Pusat Inovasi Teknologi dan Bisnis yang Terintegrasi”, seluruh civitas akademika Polines berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan dan daya saing bangsa.

Direktur Polines Supriyadi mengatakan, saat ini Polines memiliki berbagai program studi (progdi) yang ditawarkan kepada calon mahasiswa. Mulai dari ilmu teknik sampai akuntansi.

Supriyadi menjelaskan, untuk menuju kampus unggulan teknologi pihaknya sedang mengidentifikasi progdi-progdi yang ada, agar kemudian bisa fokus pada pendidikan kejuruan, sehingga Polines mempunyai jatidiri dan memiliki keunggulan.

Yang akan dirintis, lanjut Supriyadi adalah Polines menjadi kampus pusat unggulan terintegrasi dengan pelaku usaha. Sehingga, hasil karya dari mahasiswa dan dosen bisa dikembangkan menjadi produk masal tidak hanya berupa prototipe atau berakhir di ruang pamer saja.

“Harapannya bisa terintegrasi pada 2029 mendatang, antara teknologi Polines dengan stakeholder terkait. Karena, karya-karya mahasiswa dan dosen hanya berakhir menjadi prototipe dan uji trial saja belum bisa diproduksi masal. Kalau karya dari Polines diterima masyarakat, tentu bisa diproduksi masal,” kata Supriyadi.

Saat ini, lanjut Supriyadi, Polines memiliki dukungan sumber daya manusia berkualitas dan kompetensi unggul untuk menjamin keberlanjutan Tridharma Perguruan Tinggi. Sampai dengan sekarang, jumlah dosen tetap yang dimiliki ada 323 dosen. Yang berlatar belakang S3 ada 21 dosen dan S2 ada 300 dosen.

Per 7 Agustus 2017 ini, Polines menambah 10 doktor yang baru saja menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Polines juga mempunyai Lembaga Sertifikasi Profesi yang terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi, untuk melakukan sertifikasi kompetensi mahasiswa. (Bud)

Artikel sebelumnyaBPS: Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan Kedua 2017 Tumbuh 5,18 Persen
Artikel selanjutnyaChris John Datangi Panti Marhaen Ambil Formulir Pencalonan Bacawagub Jawa Tengah