Semen Indonesia Terus Dekati Warga Ring I Pabrik Semen di Rembang

Rembang, 92.6 FM-Saat kali pertama hadir di Kabupaten Rembang, PT Semen Indonesia mengakui sedikit terlambat melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Terutama warga di Ring I sekitar pabrik, yakni di Desa Tegaldowo, Pasucen dan Timbrangan. Akibatnya, sejumlah pihak dari kelompok masyarakat lain dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberikan sosialisasi tentang dampak negatif dari pembangunan pabrik semen di Rembang.

Head of Rembang Project PT Semen Indonesia Heru Indra Widjajanto mengatakan, masih ada sebagian masyarakat melakukan penolakan terhadap keberadaan pabrik semen di Rembang. Menurutnya, hal itu menjadi dinamika setiap pembangunan dan juga pernah terjadi di Kabupaten Tuban Jawa Timur, saat kali pertama PT Semen Indonesia akan melakukan eksplorasi.

Sehingga, jelas Heru, yang saat ini bisa dilakukan pihaknya secara terus menerus dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan warga sekitar pabrik semen. Salah satu bentuk sosialisas yang dilakukan, dengan mengajak warga sejumlah desa di sekitar pabrik berkunjung ke pabrik semen di Tuban.

Meskipun masih ada warga yang menolak, lanjut Heru, pihaknya tetap menghormati pendapat mereka.

“Persoalan sosial pasti selalu muncul dari setiap proyek pembangunan. Kami akui, jika Semen Indonesia terlambat dalam pendekatan dan sosialisasi kepada warga tentang dampak positifnya,” ucapnya, kemarin.

Sementara itu, belum lama ini Menteri BUMN Rini Soemarmo melakukan kunjungan di pabrik semen Rembang dan langsung ditemui warga sekitar pabrik. Warga yang mendukung pabrik semen meminta Presiden Joko Widodo, untuk tidak mencabut izin pabrik yang berada di lima desa itu. Hal itu dilakukan, karena saat ini di depan Istana Negara juga sedang berlangsung aksi memasung kaki dengan mengecor semen yang dilakukan warga kontra semen Rembang.

Jika Presiden Joko Widodo mengabulkan aksi warga penolak pabrik semen, maka warga yang mendukung mengancam melakukan aksi serupa di depan istana. (Bud)