Sengketa Lahan Rel KA, Pemkot Ajak KAI Cari Solusi

(ilustrasi: suaramerdeka)

Semarang, Idola 92.6 FM – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta PT KAI Daops 4 Semarang tidak arogan ketika merevitalisasi dan aktivasi jalur rel Kereta Api (KA) menuju Pelabuhan Tanjung Emas.

“Ini bukan mengusir benda mati, tapi ini berhadapan dengan manusia, masyarakat. Jadi, saran saya jangan arogan dan mari duduk bersama mencari solusinya,” katanya di Semarang, selasa (12/4).

Politikus PDIP itu juga menginginkan semua pihak untuk bisa mematuhi dan menyepakati hasil rapat sebelumnya/ tentang rencana reaktivasi jalur rel KA dari Stasiun Tawang menuju Pelabuhan Tanjung Emas.

Menurutnya meski pihak PT KAI Daops 4 Semarang mengklaim sebagai pemilik sah lahan itu, mereka tidak boleh asal main gusur. Sebab, lanjut dia, dari informasi yang ada, warga Kebonharjo yang rumah dan tanahnya berdiri diatas lahan yang diklaim milik PT. KAI juga mengaku memiliki sertifikat tanah yang sah.

Dirinya pun berharap kedua pihak bisa duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik bagi semuanya. Karena, proyek reaktivasi juga penting untuk menunjang pembangunan dan perekonomian di Kota Semarang. Akan tetapi, lanjut Hendi, reaktivasi rel KA juga tidak boleh merugikan masyarakat sekitarnya.

Seperti diketahui warga Kebonharjo menolak rencana PT KAI Daops 4 Semarang yang akan menggusur paksa rumah warga.

Di dalam rapat sebelumnya, muncul dua opsi tentang reaktivasi jalur rel KA menuju pelabuhan, yakni reaktivasi jalur lama dengan konsekuensi jarak cukup jauh dan memerlukan biaya lebih besar. Opsi yang kedua mengenai ganti rugi rumah milik 140 kepala keluarga dengan nilai standard ganti rugi yang ditetapkan. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)