Pertalite Rambah Semarang

(photo: viva.co.id)

IdolaFM, Semarang – Sejak 24 Juli 2015, PT Pertamina mulai menjual Pertalite di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya. Vice Precident Retail Feul Marketing PT Pertamina, Afandi mengatakan Pertalite mendapat respon positif dari masyarakat, ketika pertama kali di luncurkan. Afandi mengatakan untuk wilayah Jawa-Bali-Madura ada 145 SPBU yang menyediakan Pertalite, di awal peluncuran.

Afandi menjelaskan bahwa masyarakat merespons positif pertalite. Sampai sejauh ini banyak konsumen premium yang beralih kurang lebih 10 persen. “ Jika respons masyarakat terus meningkat, maka jumlah SPBU akan ditambah,” katanya.

Untuk wilayah Jateng-DI Yogyakarta, General Manager Pertamina Marketing Operation Region IV, Kusnendar mengatakan, sudah ada 18 SPBU yang menjual Pertalite pada tahap awal. “Ke-18 SPBU itu tersebar di 10 kabupaten dan kota di wilayah Jateng-DIY.”

Agar minat masyarakat Jateng-DIY terhadap Pertalite terus meningkat, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi. Dengan kehadiran Pertalite diharapkan, penggunaan BBM jenis Premium semakin berkurang.

Sebagai informasi, untuk Kota Semarang ada enam SPBU yang menyediakan Pertalite, Yogyakarta tiga SPBU, Temanggung satu SPBU, Boyolali satu SPBU, Sragen satu SPBU, Sukoharjo Satu SPBU, Klaten tiga SPBU, Magelang satu SPBU dan Wonogiri satu SPBU dengan harga jual Rp 8.400 per liter. Ditargetkan akan disediakan 59 titik pengisian pertalite di SPBU Jateng dan DIY pada tanggal 1 September 2015.

“Untuk sosialisasi akan terus dilakukan sampai dengan nanti untuk sosialiasi agak besar aktivasi tanggal 22-23 September 2015,” imbuh Kusnendar.

Pertalite merupakan BBM non subsidi dengan level research octane number (RON) 90 di atas dan membuat pembakaran pada mesin kendaraan lebih baik kualitasnya daripada BBM jenis Premium yang memiliki RON 88. Pertalite adalah BBM non subsidi yang diproduksi Pertamina sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat yang menginginkan BBM berkualitas, ramah lingkungan dengan harga terjangkau. Kehadiran Pertalite tidak akan menghilangkan Premium yang memang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, terutama untuk angkutan umum. (Budi Aris/ Yudhi Arunggani/ Heri CS)