Aset Perbankan Syariah Menurun

(ilustrasi: liputan6)
Ikuti Kami di Google News

IdolaFM, Semarang – Aset perbankan syariah di Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menurun. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kanwil Regional 4 Jateng-DIY menunjukkan ada 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah dari bank umum konvensional, dan 162 Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) syariah pada bulan Mei 2015. Total aset perbankan syariah di Jateng-DIY mencapai Rp 19,94 miliar rupiah dan dana pihak ketiga sebesar Rp 14,65 miliar.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ada penurunan aset perbankan syariah. Pada Desember 2014, total aset yang dimiliki perbankan syariah mencapai Rp 20,27 miliar dengan dana pihak ketiga sebesar Rp 14,57 miliar.

Kepala OJK Kanwil Regional 4 Jateng-DIY, Santoso Wibowo, mengatakan ketidaklincahan marketing dan kurangnya promosi sebagai penyebab utama penurunan tersebut. Dia juga menjelaskan adanya ketakutan masyarakat terhadap perbankan syariah yang disebabkan permasalahan keuangan. “Ada beberapa fraud, kredit macet atau pembiayaan bermasalah di syariah menyebabkan phobia,” ujarnya.

Ia menambakan, sudah saatnya pelaku perbankan syariah melakukan terobosan baru, misalnya dengan blusukan ke pasar atau door to door.

Sementara itu, Corporate Secretary Bukopin Syariah, Evi Yulia, menambahkan sebenarnya pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi. Evi juga mengatakan bahwa teknologi perbankan syariah, sama majunya dengan perbankan konvensional.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya akan menggelar Expo Islamic Banking Vaganza, pada 20-23 Agustus 2015 di Mal Ciputra Semarang. Tujuannya memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah.
Evi juga mengutarakan harapannya, agar perbankan syariah bisa berkontribusi secara nyata dan optimal dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan. (Budi Aris/Yudhi Arunggani/Heri CS)