Inklusi Keuangan Pelajar Rendah, OJK Dorong Tabungan Simpel

Semarang, Idola 92.6 FM – Kantor Regional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah-DIY berupaya meningkatkan inklusi keuangan di tingkat pelajar. Hal itu karena tingkat inklusi keuangan pada kelompok itu baru mencapai 44 persen.

Kepala Kanreg 3 OJK jateng-DIY Moch Ihsanuddin di Semarang, Kamis (17/11/16) mengatakan, populasi siswa mulai jenjang pendidikan SD/SMP/SMA di Jawa Tengah mencapai 6,5 juta siswa atau sebesar 19,2 persen dari 33,8 juta jiwa penduduk di Jawa Tengah.

Melihat kondisi itu, jelas Ihsan, maka potensi untuk meningkatkan inklusi keuangan pada kelompok pelajar masih sangat besar.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah model produk keuangan dengan karakteristik dan fitur yang sesuai kebutuhan kelompok siswa yaitu tabungan Simpanan Pelajar (Simpel).

“Tabungan Simpel bisa dimiliki pelajar atas namanya sendiri, tidak ada biaya administrasi dan setoran awalnya sangat kecil. Untuk bank konvensional setoran awal hanya Rp 5 ribu dan Rp 1.000 untuk Simpel syariah, setoran berikutnya minimal Rp 1.000 baik konvensional maupun syariah,” urainya.

Ihsan menjelaskan, inklusi keuangan penting bagi pelajar untuk mendorong budaya menabung sejak dini kepada anak sekolah.

Jika budaya menabung berlangsung terus-menerus tentu bisa menumbuhkan sifat disiplin dan mandiri secara keuangan.

Misalnya, apabila rutin dilakukan dan semua pelajar di Jawa Tengah menabung Rp100 ribu per bulan, maka jumlah tabungan Simpel mencapai Rp4,98 triliun. (Budi A/Diaz A)