Jateng Untuk Indonesia: Berdayakan Vokasi, Membangun Negri

Prof Iwan Pranoto, Guru Besar Matematika ITB. (photo: igi.or.id)

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah saat ini memberi fokus perhatian pada pendidikan kejuruan, untuk mencetak tenaga-tenaga terampil berkelas dunia. Orientasi itu dipatok sebagai jawaban pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar dunia. Presiden jokowi, setelah lawatan ke beberapa Negara di eropa baru baru ini, menyatakan, negara yang akan memenangi pertarungan ke depan adalah negara yang mempunyai keahlian. Maka, kedepan, kata presiden, akan ada perubahan mendasar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Jika sebelumnya, sistem pendidikan kita, lebih bersifat umum, nantinya akan lebih diarahkan ke kejuruan.

Prof Iwan Pranoto-Guru Besar Matematika ITB, menilai pendidikan kita masih jauh dari memuaskan. Masih banyak ketidaksesuaian antara filosofi pendidikan dengan praktik. Menurut Prof Iwan yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Delhi, India , pendidikan umum dan kejuruan sama-sama diperlukan. Namun, ia mengakui, pendidikan kejuruan memang masih dianaktirikan.

Menurut Prof Iwan, bangsa ini masih memerlukan pemikir dan ahli filsafat, bukan saja para teknisi. Tapi, disisi lain, ia juga mengakui, kondisi SMK di Indonesia masih banyak yang memprihatinkan, sehingga pemerintah perlu membenahi SMK-SMK yang telah ada, namun miskin sarana dan prasarananya. Prof Iwan juga mengungkapkan, pendidikan kejuruan yang akan difokuskan pemerintah juga harus terkait budaya di daerahnya.

Indonesia sedang menghadapi “windows of opurtinity”, sebuah celah sempit untuk melompat menuju negara maju. itulah bonus demography. tapi, ada satu sarat penting yg dibutuhkan, yaitu terciptanya tenaga kerja yang terdidik, terampil dan terserap lapangan kerja. disinilah pentingnya pendidikan vokasi. (Doni Asyhar)

Artikel sebelumnyaJateng Untuk Indonesia: Berdayakan Vokasi, Membangun Negri
Artikel selanjutnyaJateng Untuk Indonesia: Berdayakan Vokasi, Membangun Negri