Polisi Perlu Berantas Jaringan Perdagangan Hewan Langka

photo: Budi Aris/Idola 92.6 FM

Semarang, Idola 92.6 FM – Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia meminta aparat kepolisian bisa lebih tegas dalam mengungkap jaringan perdagangan hewan langka.

“Masih banyak jual beli hewan langka di lokasi lain di Jawa Tengah, itu perlu dibongkar,” kata Staf WCS Indonesia, Irma Hermawati di Semarang, Kamis (7/4).

Terungkapnya penjualan hewan langka yang diawetkan di Kabupaten Cilacap, bisa menjadi pintu masuk jajaran kepolisian untuk mengungkap jaringan jual beli satwa langka yang lainnya.

Menurutnya, tersangka yang ditangkap di Kabupaten Cilacap mempunyai jaringan cukup besar sebab, pangsa pasarnya tidak hanya di alam negeri bahkan di luar negeri. “Pasarnya sudah sampai kawasan Asia Temggara,” katanya.

Kasus jual beli hewan langka itu pun tidak hanya terjadi di Kabupaten Cilacap, namun indikasinya juga terjadi di daerah-daerah lainnya. Ia menduga Jual beli satwa banyak terjadi di toko-toko aksesori tempat wisata seperti di Kepulauan Karimun Jawa.

Selain itu, lanjut dia, di sejumlah pasar burung diduga juga menjadi tempat praktik perdagangan haram itu. Untuk di wilayah Cilacap sendiri praktik jual beli hewan langka sudah berlangsung sejak tahun 2007.

Untuk itu ia berharap semua kasus jual beli satwa langka dapat dibongkar. Ia juga menghimbau masyarakat untuk turut mencegah peredaran satwa langka.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak membeli produk-produk yang merupakan bagian dari hewan langka. Sehingga, jual beli hewan langka bisa dicegah,”terangnya. (Budi Aris/Diaz Abidin)