TPKS Terus Tingkatkan Infrastruktur untuk Dukung Tol Laut

Semarang Trending Topic September 2016

Semarang, Idola 92.6 FM – Terminal Peti Kemas semarang (TPKS) terus meningkatkan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk menekan biaya logistik pengiriman barang melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ini juga sebagai salah satu upaya untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah. Salah satu yang diupayakan adalah memangkas waktu pelayanan kapal dan lamanya bongkar muat barang atau dwelling time seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.

General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean mengungkapkan, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan dibuat semodern mungkin akses terminal penumpang dan peti kemas yang digabung sekaligus. Mobilisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi salah satu yang terbaik setelah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

“Nah dengan pengembangan ini, kami (TPKS, red) meminta kerjasama dari pengusaha di Jawa Tegah khususnya agar menggunakan Pelabuhan Tanjung Emas untuk kepentingan pengiriman barang ketimbang pelabuhan lainnya,” ujar Erry dalam acara Semarang Trending Topic, Diskusi Membangun Jawa Tengah “Modernisasi Pelabuhan Tanjung Emas Bagi Kemakmuran Jawa Tengah Dan Indonesia” oleh Radio Idola 92.6 FM Semarang di Hotel Ibis Semarang, Selasa (27/9).

Selain Erry, turut hadir beberapa narasumber yakni: Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah Satrio Hidayat; Ekonom Undip FX Sugiyanto, dan dipandu pentiar Radio Idola 92.6 FM Nadia Ardiwinata.

Erry menambahkan, peralatan Bongkar Muat di Tanjung Emas juga menggunakan alat yang canggih, sehingga mengurangi penggunakan alat konvesional. Alat canggih yang dimaksudkan adalah automated rubber tyred gantry (ARTG) yang saat ini sudah berjumlah 11 unit. Rencananya akan ditambah 9 unit lagi sehingga total akan menjadi 20 unit.

Bangun Terminal Multipurpose

Erry Akbar Panggabean.
Erry Akbar Panggabean.

Erry mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pembenahan dalam upaya peningkatan pelayanan. Hal itu antara lain, dengan peninggian lapangan penumpukan satu dan lima agar sejajar dengan ketinggian 1,5 meter . Selain itu, juga perpanjangan dermaga ke arah Pelabuhan Samudera sepanjang 300 meter yang saat ini tengah dalam proses pengerjaan.

Ke depan, TPKS akan membangun terminal multipurpose yang bisa digunakan untuk bongkar muat peti kemas sekaligus mengangkut penumpang.

“Pembenahan yang dilakukan di sekitar areal pelabuhan untuk mendukung TPKS dalam program tol laut pemerintah,” ujarnya.

Mengenai terminal multipurpose, menurut Erry, nantinya berupa penggabungan antara TPKS dengan pelabuhan penumpang. Direncanakan pembangunan mulai dilakukan pada 2017. Ke depan, pada tahun 2021, pihaknya sudah membuat rencana induk pelabuhan dengan menambah luasan TPKS seluas 5 hektare. Selain itu, dalam jangka waktu 5 tahun, TPKS akan menambah gate baru menjadi delapan dari sebelumnya sebanyak 4 gate.

APINDO Sambut Positif Usaha TPKS

Frans Kongi.
Frans Kongi.

Sementara, itu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mendukung usaha TPKS dalam menekan dwelling time, sehingga pengusaha akan memilih Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ketimbang pelabuhan besar lainnya.

“Infrastruktur pelabuhan dan Jalan raya banyak peningkatan. Pelabuhan begitu pentingnya bagi dunia usaha sehingga sejak 30 tahun lalu sudah ada tanjung emas sudah ada dan kita sudah pakai (itu, red),” ungkapnya.

Menurutnya, dahulu ekspor barang selalu dari Jakarta dan Surabaya karena biaya yang murah. Berbeda dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kapal masih jarang masuk. Namun, kata Frans, sejak 5 tahun terakhir Pelabuhan tanjug Emas berkembang cukup baik.

“Kesimpulannya, ada kecintaan besar masyarakat Jawa Tengah terhadap Pelabuhan Tanjung Emas. Sebagai dukungan, kami kalangan pengusaha berusaha akan mempergunakan Pelabuhan Tanjung Emas,” tuturnya.

Satriyo Hidayat.
Satriyo Hidayat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah, Satrio Hidayat menyatakan, butuh dukungan para pengusaha memanfaatkan jalur Kereta Api (KA) dan laut melalui pelabuhan. “Dwelling time membuat biaya distribusi meningkat. Perbaikan di jalur laut akan memberikan harapan baru bagi ekonomi, apalagi selain jalur darat, sudah ditambah jalur KA dan Pelabuhan,” paparnya.

Ketimpangan antara logistik jalur KA dan Laut yang dengan jalur darat masih sangat terlihat. Pengusaha masih nyaman dengan menggunakan angkutan darat yang relatif lebih murah dan cepat. “Transportasi dipengaruhi pemilik barang. Sekarang bagaimana caranya memindah jalur distribusi dari jalanan ke KA dan pelabuhan,” ujarnya.

Gubernur Dorong Perbaikan Sistem Logistik

Sementara itu, melalui sambungan telepon, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pemprov hanya bisa memaksa untuk adanya perbaikan sistem logistik, karena kewenangan pembenahan pelabuhan milik pemerintah pusat.

“Tapi kita harus bekerja, dengan mendorong Pelabuhan Tanjung Emas sebagai pintu masuknya logistik di Jawa tengah. Kita perlu mengajak swasta untuk membantu pemerintah . Tidak boleh kepentingan negara diganggu dengan kepentingan pribadi,” ujarnya.

Menurutnya, swasta sebagai pemilik lahan di jalur pengembangan pelabuhan harus bekerjasama dan rela memberikan tanahnya untuk pembangunan. Misalnya pembangunan rel KA dari Stasiun Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas.

Ganjar menambahkan, kondisi bisnis di pelabuhan Tanjung Emas sudah lebih baik. Tanjung Emas harus menjadi pusat logistik dengan kapasitas yang besar. Kemudian dengan pelayanan yang baik, otomatis langsung akan membantu Tanjung Emas menjadi jalur yang diminati selain pelabuhan lain yaitu Tanjung Perak di Surabaya dan Tanjung Priok di Jakarta. Pengusaha pun akan beralih ke Tanjung Emas bila pelayanan sudah baik. (Diaz A/ Heri CS)

Artikel sebelumnyaAgustus 2016, Saldo Tabungan Bima Bank Jateng Rp 6,07 Triliun
Artikel selanjutnya[PhotoEvent] Semarang Trending Topic Edisi September 2016