AEKI Jateng Optimistis Kopi Indonesia Bisa Kuasai Pasar Pada 2020

Semarang, 92.6 FM-Pada 2020 mendatang, International Coffee Organization memprediksi jika di dunia akan ada defisit kopi sebanyak 10 juta karung ukuran 60 kilogram. Atau, setara dengan 600 ribu ton kopi.

Permintaan kopi di seluruh dunia sampai 2020 mendatang, meningkat sebesar 2,5 persen per tahunnya. Hal itu terjadi, karena ada peningkatan permintaan kopi dari beberapa negara dari tahun ke tahun. Sementara, negara produsen kopi di dunia juga tidak bertambah.

Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jateng Mulyono Susilo mengatakan beberapa negara yang tingkat konsumsi kopinya cukup tinggi adalah Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Italia dan Spanyol. Sedangkan produsen kopi dunia, masih didominasi Brasil, Vietnam dan Indonesia.

Namun, jelas Mulyono, karena adanya perbedaan jumlah produksi dengan konsumsi maka defisit kopi akan terjadi pada 2020 mendatang.

Menurutnya, negara yang mampu mengambil celah pasar kopi dunia dan paling berpotensi adalah Indonesia. Sehingga, produksi dalam negeri harus dijaga kestabilannya atau paling tidak ditingkatkan untuk meraih peluang pasar kopi dunia itu.

“Ya sebetulnya Indonesia. Mengapa? Brasil saya lihat dia sudah mendekati titik optimalnya. Dia gak mungkin menambah lahan lagi. Produktivitasnya juga sudah tinggi. Vietnam juga sama, lahannya sangat terbatas dan terbentur karena suplai air ke lahan kopinya,” kata Mulyono, Senin (16/10).

Guna memanfaatkan peluang itu di 2020 mendatang, lanjut Mulyono, seluruh pihak mulai dari pemerintah, pengusaha atau eksportir dan petani kopi harus sama-sama membangun kemitraan. Selain itu, para petani kopi juga diminta merawat tanaman agar lebih produktif dengan metode pruning atau pemangkasan. Apabila metode itu diterapkan, hasil buah kopi akan semakin banyak dan berkualitas.

“Edukasi kepada petani itu penting. Jangan sampai pola tnam hingga panen hasilnya malah sedikit,” ujarnya.

Diketahui, pada tahun ini produksi kopi Indonesia sebesar 350 ribu ton mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 540 ribu ton. Namun, pada 2018 mendatang diprediksi volume ekspor kopi Indonesia akan kembali normal dengan catatan cuaca tahun ini mendukung. Sehingga, tidak sampai berpengaruh pada mutu kopi yang dihasilkan. (Bud)

Artikel sebelumnyaPeringati Hari Pangan Sedunia, Hotel Ibis Ajak Ibu PKK Pekunden Manfaatkan Limbah Makanan
Artikel selanjutnyaPolines Tempatkan 2 Finalis Di Kontes Jembatan Indonesia 2017