Arswendo Atmowiloto, Budayawan Yang Dipenjara

“Kita bisa mengeluh mawar memiliki duri, atau bersuka cita karena duri memiliki mawar.”
– Abraham Lincoln.

Arswendo Atmowiloto memilih bersukacita atas kenyataan pahit yang dialaminya. Arswendo adalah penulis dan wartawan Indonesia yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar. Pada tahun 1990, ketika menjabat sebagai pemimpin redaksi tabloid Monitor, ia ditahan dan dipenjara 5 tahun karena satu jajak pendapat.

Selama dalam tahanan, Arswendo menghasilkan tujuh buah novel, puluhan artikel, tiga naskah skenario dan sejumlah cerita bersambung.