Cegah Radikalisme dan Terorisme, Pangdam Instruksikan Satuan Teritorial Dekati Warga Setempat

Semarang, 92.6 FM-Mengawali tugas pertamanya sebagai Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman langsung meminta jajarannya, untuk terus melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat. Hal itu dilakukan, untuk memetakan potensi kerawanan radikalisme di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pernyataan itu dikatakan Tatang, ketika memimpin apel pertama di halaman Makodam, Selasa (11/4).

Menurut pangdam, aksi radikalisme dan terorisme merupakan musuh bangsa dan menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Baik TNI maupun kepolisian.

Oleh karena itu,khusus di jajaran Kodam IV/Diponegoro dirinya secara khusus memerintahkan satuan teritorial melakukan pendekatan kepada masyarakat, bahwa paham-paham radikalisme dan terorisme mengancam keamanan dan keutuhan negara. Sehingga, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan paham radikalisme dan terorime yang justru akan merugikan masyarakat sendiri.

Melalui personel di satuan teritorial itu, jelas Tatang, kondisi riil di masyarakat bisa dipetakan. Termasuk, potensi ancaman lainnya yang membahayakan keselamatan dan keamanan bersama.

“Personel satuan teritorial harus turun ke lapangan door to door menemui masyarakat, dan menjelaskan bahayanya paham radikalisme dan terorisme. Namun demikian, semua elemen bangsa harus terlibat di dalam menumpas paham radikalisme dan terorisme,” ujar Tatang.

Mantan pangdam Iskandar Muda itu juga menyematkan pesan kepada anggotanya, bahwa sebagai tentara harus bersikap profesional dan terus berlatih supaya terampil serta siap dalam menjalankan tugas yang diemban. Sebagai pemegang pucuk pimpinan di Kodam IV/Diponegoro, Tatang yang juga pernah menjabat sebagai kapuspen TNI itu mengaku bangga bisa memimpin kodam yang besar dan menorehkan nama bagus bagi nusa dan bangsa. (Bud)