Semarang, 92.6 FM-Harga komoditas bawang putih di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami kenaikan, antara 10-15 persen. Di Kota Semarang misalnya, harga bawang putih menembus level Rp46 ribuan per kilogramnya dan terjadi kenaikan sebesar 15 persen dari harga sebelumnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, melalui aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi) miliknya itu, menunjukkan jika harga bawang putih di sejumlah daerah di Jawa Tengah sudah masuk kategori merah dan menjadi peringatan bagi pemerintah daerah setempat untuk segera melakukan intervensi. Sebab, jika mengandalkan panen di sentra bawang putih di Jawa Tengah belum memungkinkan, karena masih sebulan lagi dilakukan panen raya.
Jalan alternatif lainnya adalah, jelas Ganjar, dengan memenuhi pasar-pasar di Jawa Tengah bawang putih impor. Hanya saja, yang dikhawatirkan, ketika bawang putih impor melimpah di pasar dan saat panen bawang putih lokal, harganya malah jatuh dan merugikan petani.
Oleh karena itu, ia meminta Perum Bulog Divre Jateng segera bertindak melakukan intervensi melalui operasi pasar misalnya. Sehingga, upaya pengendalian harga yang dilakukan Bulog itu diharapkan bisa berhasil menekan harga bawang putih.
“Kalau saya lihat di SiHaTi ini, beberapa daerah sudah di level merah untuk komoditas bawang putih. Oleh karena itu, Bulog bisa terjun langsung ke lapangan untuk pengendalian harga,” jelas Ganjar.
Diketahui, kenaikan harga bawang putih terjadi karena dampak dari permintaan konsumen yang meningkat akibat libur panjang. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan, kondisi itu harus segera diwaspadai pemerintah, karena sebentar lagi akan memasuki bulan puasa. Sementara, bawang putih kebanyakan masih impor dari Tiongkok, Vietnam dan Thailand. (Bud)