KPw BI Jateng Sebut Sistem Distribusi Logistik Pengaruhi Kestabilan Harga Pangan

Semarang, 92.6 FM-Deputi Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya terus berupaya, untuk menjaga kestabilan harga pangan di wilayah Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan, dengan membuat klaster usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah yang bertujuan untuk pengendalian inflasi.

Rahmat menyebutkan, klaster yang menjadi alat kontrol pengendalian inflasi adalah klaster sapi perah terintegrasi holtikultura di Kabupaten Magelang, klaster cabai terintegrasi sapi potong di Kabupaten Blora dan klaster jagung terintegrasi peternakan di Kabupaten Grobogan.

Menurutnya, upaya klasterisasi itu masih dianggap belum mencukupi jika sistem distribusi logistik belum optimal. Sebab, hal itu berkaitan dengan biaya logistik yang cukup tinggi. Yakni, antara 20-30 persen dari harga pokok penjualan.

Oleh karena itu, lanjut Rahmat, stabilitas harga pangan menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan pangan nasional.

“”Kestabilan harga pangan sangat ditentukan oleh sistem logistik yang bukn hanya berfungsi untuk penyimpangan dan distribusi hasil pertanian. Sistem logistik ini juga berfungsi untuk mempertahankan kualitas hasil pertanian hingga ke konsumen,” kata Rahmat, Selasa (17/10).

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, untuk di wilayah Jawa Tengah kestabilan harga pangan setidaknya masih terjaga. Sebab, inflasi pada September 2017 berada di level 2,73 persen year to date dan 3,58 persen year on year.

“Masih dalam kisaran sasaran inflasi Jateng 2017, yaitu empat plus minus satu persen,” pungkasnya. (Bud)