Mencari Terobosan Pendidikan Guna Menghadapi Era Perubahan

Semarang, Idola 92.6 FM – Generasi yang lahir saat ini sejatinya adalah mereka yang akan menentukan masa depan bangsa kita ke depan. Di tangan anak-cucu kita, kelak nasib bangsa ini seolah dipertaruhkan. Maka, sistem pendidikan yang kita terapkan saat ini, baru dapat dirasakan buahnya kelak di masa yang akan datang.

Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia bermutu tinggi agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain pada masa mendatang. Sebagai ilustrasi, siswa SD yang saat ini berusia 7 hingga 12 tahun nantinya saat Indonesia berusia 100 tahun pada 2045, akan berusia 35 hingga 40 tahun. Saat itu mereka akan berada di posisi-posisi penting di berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Jika kualitas mereka rendah, tentu saja hal itu akan berpengaruh terhadap daya saing bangsa.

Namun, saat ini, kita seolah masih prihatin. Faktanya, merujuk pada harian Kompas 14 Desember 2017, kemampuan membaca dan menulis, menghitung, serta sains siswa di tingkat pendidikan dasar sangat kurang. Dari hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) tingkat sekolah dasar yang dilakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sekitar 77 persen siswa mempunyai kemampuan kurang dalam matematika.

Adapun yang memiliki kemampuan cukup dalam matematika hanya sekitar 20,5 persen. Untuk kemampuan membaca, sekitar 46,8 persen siswa termasuk kategori kurang dan 47,1 persen kategori cukup. Kemampuan siswa untuk sains, sekitar 73,6 persen tergolong kurang dan hanya 25,3 persen tergolong cukup. Angka tersebut dinilai tidak ideal untuk kemajuan bangsa ke depan.

Lantas, rendahnya kemampuan dasar siswa, apa yang miss dari sistem dan metode pembelajaran kita? Perbaikan dan langkah konkret apa yang mesti dilakukan pemerintah? Rendahnya kemampuan siswa, apa yang salah dari anggaran pendidikan 20% dalam APBN?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Aswandi (Pengamat Pendidikan dari Universitas Tanjungpura Pontianak Kalbar), dan Dra Itje Chodijah (praktisi pendidikan). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: