Pemprov Didorong Kurangi Angka Kemiskinan Pada 2018

Semarang, 92.6 FM-Pada 2018 mendatang menjadi tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko.

Angka kemiskinan di Jawa Tengah pada 2015 mencapai 13,19 juta jiwa dan di 2017 turun menjadi 13,02 juta jiwa. Meskipun mengalami penurunan sebesar 0,17 juta jiwa, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 11,02 juta jiwa.

Anggota Komisi A DPRD Jateng Sriyanto Saputro mengatakan walaupun pemprov mempunyai program untuk pengentasan kemiskinan, namun belum bisa dikatakan berhasil.

Para petani, jelas Sriyanto, ternyata menyumbang angka kemiskinan dii Jawa Tengah. Pada 2016 kemarin, ada 5,67 juta petani di Jateng berada di bawah garis kemiskinan.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, Ganjar-Heru di sisa masa kepemimpinannya tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur saja tetapi juga pengentasan kemiskinan.

“Di tahun terakhir harus segera digenjot. Infrastruktur oke, ya. Tapi, tentunya harus dibarengi dengan program yang bisa langsung menyentuh masyarakat. Misalnya pertanian dan perikanan, saya kira harus mendapat perhatian yang lebih,” kata Sriyanto, Rabu (11/10).

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng Sudjarwanto Dwiatmoko menyatakan, pemprov menargetkan penurunn angka kemisknan hingga akhir 2017 sebesar 11,30-10,83 persen. Angka itu, diyakini bakal tercapai. Sebab, sejak 2014 lalu angka kemiskinan di Jateng terus menurun.

Penurunan itu disebabkan sejumlah faktor, salah satunya koordinasi yang dilakukan antara pemprov dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Terutama yang berkaitan dengan pelayanan perizinan investasi. (Bud)