Tiga Tahun Jokowi-JK, Sudahkah Capaian Dan Realisasi Janji Sesuai Nawacita?

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla akan memasuki usia tiga tahun pada 20 Oktober 2017 mendatang. Sejumlah janji pernah dilontarkan Jokowi-JK saat masa Pemilihan Presiden 2014 lalu. Meski dalam sejumlah survei, kepuasan public terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla cukup tinggi, kepuasan publik itu bisa terus tergerus. Apalagi, tahun sudah dimulai tahun politik sehingga konsentrasi pemerintah bisa terbelah.

Dalam survei terbaru Indikator yang dirilis Rabu 11 Oktober lalu, sebanyak 68 persen responden mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo selama 3 tahun ini. Meski demikian, Presiden Jokowi masih harus melanjutkan rapor birunya dalam sisa dua tahun jabatan untuk bisa menatap Pemilu Presiden 2019 dengan nyaman.

Direktur Indikator Burhanudin Muhtadi mengungkapkan, kepuasan publik yang tinggi itu disebabkan kesejahteraan ekonomi yang meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Berdasarkan survey, 43,3 persen responden setuju ekonomi Indonesia membaik. Sementara yang mengatakan memburuk sebanyak 18,4 persen.

Publik menilai, masalah pengangguran, lapangan kerja, kemiskinan, kebutuhan pokok, berobat, dan pendidikan sudah membaik dari tahun lalu. Namun, menurut Burhanudin, penilaian membaik itu berada dalam catatan merah. Isu-isu kesejahteraan ekonomi masih berada dalam rapor merah. Meski membaik, publik masih lebih banyak yang menyatakan belum puas pada isu tersebut.

Lantas, tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK, sudahkah capaian dan realisasi janji sesuai dengan Nawacita? Sudahkah kebijakannya mampu memakmurkan warga di tengah isu kesenjangan social yang masih lebar? Di sisa 2 tahun kepemimpinannya hal strategis apa yang mesti segera dibenahi Jokowi-JK?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Hendri Satrio (Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina) dan Enny Sri Hartati (Direktur Institute for development of Economics and finance (INDEF)). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: