Kinerja BPR di Jateng Tumbuh Positif Tahun Ini

Semarang, Idola 92.6 FM – Kantor Regional (Kanreg) 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng-DIY menyebut, pangsa pasar dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jawa Tengah cukup baik. Hal ini terlihat, dari sisi pertumbuhan kinerja keuangan secara year on year.

Saat ini, jumlah BPR yang ada di wilayah Jawa Tengah ada 280 unit dan di Yogyakarta ada 66 BPR. Rerata, pertumbuhan keuangannya cukup bagus.

Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY Bambang Kiswono mengatakan memang diakui, ada satu atau dua BPR yang perlu mendapat perhatian khusus. Namun, setelah dilakukan pengawasan selama tga bulan, kinerja keuangannya kembali membaik.

Menurutnya, OJK terus berupaya untuk memastikan industri BPR/S yang sehat di wilayah Jateng-DIY. Sehingga, program perekonomian daerah dan nasional bisa berjalan serta memberikan pondasi yang kuat untuk menjaga stabilitas industri keuangan.

Dirinya berharap, BPR/S tidak sekadar mematuhi peraturan saja tetapi juga bisa memberikan nilai tambah bisnis. Terutama, dalam upaya menghadapi tantangan di industri BPS/S.

“Berbicara aset BPR di Jateng cukup bagus, ya. Asetnya sekarang Rp26,8 triliun dan tumbuh 12,86 persen dibanding tahun lalu. Penyaluran kreditnya Rp20,4 trilun dan naik 11,94 persen dari sebelumnya. Demikian juga untuk Dana Pihak Ketiga yang mencapa Rp20 triliun, tumbuh 12,75 persen dari tahun lalu,” kata Bambang, Jumat (13/10).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sebuah BPR/S dikatakan masuk dalam bank pengawasan khusus itu ada beberpa hal. Misalnya, modal kurang dari empat persen, maka langsung masuk pengawasan. Kemudian, likuidtas selama enam bulan jika tidak bisa memelihara minimal tiga persen, juga masuk kategori bank dalam pengawasan.

“Yang menggerus moda BPR/S itu kan NPL-nya tinggi, terus banknya tidak dikelola dengan benar. Yang paling parah, terjadi fraud yang dilakukan pengurusnya sendiri,” tandas Bambang. (Bud)