OJK Minta Perbankan di Jateng Perbanyak Agen Laku Pandai

Aman Santosa
Aman Santosa, Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Regional 3 OJK Jawa Tengah-DIY mendorong perbankan yang memiliki kantor cabang di wilayah Jateng-DIY, untuk memerbanyak agen Laku Pandai. Tujuannya, agar akses layanan perbankan bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa perlu datang ke kantor bank.

Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan kemajuan teknologi sekarang ini, memberi dampak terhadap perkembangan dunia perbankan di Tanah Air. Terutama, berkaitan dengan layanan perbankan yang bisa dinikmati masyarakat. Pernyataan itu dikatakannya usai pemberian materi pengawasan perbankan kepada wartawan di Yogyakarta, belum lama ini.

Aman menjelaskan, saat ini layanan perbankan konvensional mulai mengalami penurunan. Bahkan, saat terjadi pandemi COVID-19 penggunaan layanan perbankan konvensional terus mengalami penurunan dan masyarakat beralih pada layanan perbankan berbasis digital.

Menurut Aman, tren penggunaan digital banking terlihat dari penutupan sejumlah kantor cabang bank maupun penurunan pembukaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Oleh karena itu, Aman mendorong perbankan di wilayah Jateng-DIY untuk bisa menambah jumlah agen Laku Pandai maupun mengedepankan layanan perbankan berbasis digital.

“Jadi tanpa hadir di bank, mereka sudah bisa melakukan transaksi melalui yang kita sebut dengan agen Laku Pandai. Jadi agen Laku Pandai disebar di seluruh wilayah-wilayah, sehingga tidak datang ke bank. Termasuk m-banking itu juga merupakan bentuk dari branchless bank, tidak harus membuka cabang orang sudah bisa bertransaksi,” kata Aman.

Lebih lanjut Aman menjelaskan, ada beberapa layanan perbankan berbasis digital yang mengalami peningkatan selama masa pandemi COVID-19. Beberapa layanan perbankan berbasis digital yang mengalami peningkatan penggunaan itu di antaranya adalah isi ulang uang elektronik naik 81 persen, dan transfer uang dengan m-banking naik 78 persen.

“Transformasi digital terlihat di berbagai aspek, dan perbankan harus siap. Jadi, kita terus dorong perbankan yang ada di Jawa Tengah dan DIY termasuk BPR untuk sigap menangkap perubahan itu,” pungkasnya. (Bud)