Indonesia Mendorong Lahirnya Islam Jalan Tengah sebagai Gerakan Global, Apa dan Bagaimana Mewujudkannya?

Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia mendorong lahirnya poros wasatiyyat atau Islam jalan tengah sebagai gerakan global. Keinginan itu merupakan jawaban atas persoalan umat yang makin pelik. Gerakan ini harus dapat dijalankan dengan melibatkan para pihak sebagai motor perubahan dan teladan umat.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo di depan ulama saat membuka Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam di Istana Bogor awal Mei 2018. Menurut presiden, Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Gerakan Islam jalan tengah harus menjadi gerakan membumi yang dapat menginspirasi pemimpin dunia ulama, pemuda, dan kalangan lain. Presiden meyakini, jika para ulama bersatu, poros wasatiyyat Islam akan menjadi arus utama yang memberikan harapan lahirnya dunia yang damai, aman dan sejahtera, serta berkeadilan sosial.

Tekad presiden itu tak lepas dari persoalan yang muncul seiring perkembangan teknologi informasi. Di satu sisi mempermudah interaksi tapi di sisi lain dipakai untuk menyebarkan ujaran kebencian dan menyebarkan radikalisme.

Lantas, bagaimana mendorong lahirnya Islam Jalan Tengah sebagai gerakan global? Apa dan bagaimana mewujudkannya? Mampukah kita di tengah bangsa yang juga menghadapi problem ancaman polarisasi dan intoleransi akibat isu SARA? Apa pula tantangan terbesar kita?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr Mukhsin Jamil (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang) dan Abdul Mu’ti (Sekretaris Steering Committee acara Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia untuk Wasatiyyat Islam di Bogor). [Heri CS]

Berikut diskusinya: