Menyiagakan Iptek dan Inovasi untuk Lompatan Besar Menjadi Negara Maju?

Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia saat ini memiliki impian besar untuk membuat lompatan besar atau quantum leap untuk menjadi kekuatan sepuluh besar ekonomi dunia pada tahun 2030 dan kekuatan empat besar dunia pada tahun 2045.

Hal ini sangat mungkin terwujud mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar baik didarat maupun di laut. Apalagi, Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi dimana orang-orang dengan usia produktif akan lebih banyak ketimbang usia tidak produktif.

Akan tetapi, untuk membuat sebuah lompatan besar itu, Indonesia memerlukan dukungan iptek dan inovasi yang dihasilkan melalui kebijakan riset. Iptek dan inovasi inilah yang membuat banyak Negara-negara di asia timur yang tadinya hanya negara berkembang, mampu melakukan lompatan besar menjadi negara maju. Jika gagal melakukan lompatan besar, maka Indonesia akan terjerumus dalam kubangan middle income trap yaitu negara yang pertumbuhannya biasa-biasa saja yang hanya dipakai untuk konsumsi, tidak untuk investasi lebih besar lagi dan gagal menjadi negara maju.

Quantum Leap

Lalu, akankah Indonesia dapat benar-benar melakukan lompatan besar menjadi negara maju atau justru terpelanting kedalam jebakan middle income trap? Langkah antisipasi dan kebijakan apa saja yang perlu disiapkan untuk membuat lompatan besar menjadi negara maju? Upaya apa yang perlu dilakukan agar iptek dan inovasi didalam negeri dapat memberikan kontribusi nyata untuk melakukan lompatan besar menjadi negara maju?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan Indroyono Soesilo (Perekayasa Utama Kehormatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Terknologi (BPPT)). [Heri CS]

Berikut diskusinya: