Turunnya Harga Beras Sebabkan Jateng Deflasi 0,004 Persen

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan turunnya sejumlah komoditas kelompok makanan, menyebabkan terjadi deflasi sebesar 0,004 persen pada Maret 2018 kemarin. Komoditas yang menyebabkan terjadinya deflasi di provinsi ini adalah turunnya harga beras, daging ayam ras, telur ayam ras, kacang panjang dan kentang.

Menurutnya, pada Maret 2018 kelompok bahan makanan memberikan andil terhadap deflasi di Jateng sebesar 0,1263 persen. Yang paling dominan adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras dan juga beberapa sayuran serta buah-buahan.

“Bahwa pendorong deflasi itu di antaranya adalah turunnya harga-harga di kelompok bahan makanan. Itu yang menyebabkan Jawa Tengah mengalami deflasi. Apa saja, di antaranya yang paling mendorong adalah menurunnya harga beras. Turunnya cukup tajam, karena andilnya juga cukup tinggi di dalam inflasinya. Angkanya 0,2134 persen,” kata Margo, Senin (2/4).

Lebih lanjut Margo menjelaskan, deflasi pada Maret 2018 dibandingkan periode sebelumnya masih lebih baik. Sebab, pada Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen.

Sementara, ada sejumlah komoditas lain yang menghambat laju deflasi di Jateng pada Maret 2018. Yakni naiknya harga bawang putih, bawang merah, bahan bakar minyak (BBM) dan nangka muda serta cabai merah.

Margo menyebutkan, di Jateng beberapa kota yang dilakukan survei biaya hidup terjadi inflasi dan deflasi. Daerah yang mengalami deflasi adalah Purwokerto sebesar 0,44 persen, Tegal (-0,27 persen) dan Cilacap (-0,11 persen). Sedangkan daerah yang mengalami inflasi adalah Kota Surakarta sebesar 0,18 persen, Kabupaten Kudus (0,06 persen) dan Kota Semarang (0,05 persen). (Bud)