Bagaimana Menangkal Ancaman Gerakan Islam Transnasional yang Telah Mendominasi Kampus Negeri?

Semarang, Idola 92.6 FM – Beberapa hari lalu, dalam sebuah kesempatan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan banyak pihak– termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI)– ingin mengganti Pancasila dengan ideologi khilafah negara Islam. Berdasarkan data yang dimiliki/ Ryamizard menuturkan ada sekitar tiga persen anggota TNI yang sudah terpapar paham radikalisme.

Kini, tak kalah mengejutkan, dunia pendidikan di kampus-kampus negeri pun juga mengalami hal serupa. Berdasarkan Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (LPPM Unusia) menunjukkan, gerakan-gerakan Islam eksklusif transnasional telah mendominasi kampus-kampus negeri. Dominasi gerakan Islam eksklusif ini tak hanya berpotensi mengancam keragaman di kampus tetapi juga Indonesia karena perguruan tinggi merupakan โ€œPOTRET MINIโ€ Indonesia.

Lantas, melihat fenomena ini, bagaimana menangkal ancaman gerakan Islam eksklusif trans-nasional yang telah mendominasi kampus-kampus negeri? Apa pokok persoalan yang membuat gerakan Islam transnasional ini seakan โ€œtumbuh suburโ€ di kampus-kampus? Apa tantangan terbesar dalam upaya ini?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Ulil Abshar Abdalla (Founder of Liberal Islam Network, Jakarta) dan Prof Masdar Hilmy (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya). (Heri CS)

Berikut diskusinya: