Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Siap Operasi Tahun Depan

Semarang, Idola 92.6 FM – Bandara Jenderal Besar Soedirman atau Bandara Wirasaba di Purbalingga bakal dilakukan ground breaking pada pertengahan bulan ini, dan ditargetkan selesai dalam 12 bulan ke depan. Sehingga, pada Lebaran tahun depan sudah bisa beroperasi dan melayani masyarakat di lima daerah sekitar ditambah Pemalang.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan dengan adanya pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini, tidak hanya Purbalingga yang mendapatkan manfaat tapi juga daerah di sekitarnya. Yaitu wilayah Banyumasan dan ditambah Kabupaten Pemalang. Karena, saat ini juga sudah ada jalur penghubung Purbalingga-Pemalang.

Menurutnya, Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan satu dari empat bandara di Jateng yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan.

Gubernur Ganjar Pranowo mendengarkan penjelasan dari Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengenai pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman.

Ganjar menjelaskan, apabilan Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah bisa beroperasi dan didukung infrastruktur serta tata kota di sekitarnya, maka perekonomian daerah sekitar semakin terangkat.

“Alhamdulillah, nanti mudah-mudahan bulan Juni sudah bisa ground breaking gitu. Sehingga, masyarakat Purbalingga makin yakin kalau bandara ini akan jadi. Beberapa pekerjaan tinggal dua saja. Kabupaten akan bicara soal pembebasan lahan untuk runway, terus dari kami soal Amdal. Inisiatif Amdal sudah berjalan, mudah-mudahan bisa kita percepat tinggal go eksekusinya,” kata Ganjar, Rabu (19/6).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman pada tahun depan, diharapkan perekonomoan di Jateng selatan-tengah akan terdongkrak.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaludin menambahkan, Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga ini akan dilakukan percepatan pembangunan sesuai dengan arahan dari Menteri BUMN Rini Soemarno.

Saat ini, jelas Awaludin, telah dilakukan pengukuran tanah dan pengosongan lahan. Yakni terhadap lima hektare lahan tebu. Sedangkan sisanya, 115 hektare lahan bandara merupakan milik TNI Angkatan Udara.

“Rencananya pada tahap pertama, Bandara Jenderal Besar Soedirman ini melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenisnya. Sedangkan kapasitas parkir, dirancang untuk tiga unit pesawat ATR 72,” ucap Awaludin.

Nantinya, jelas Awaludin, Bandara Jenderal Besar Soedirman akan memiliki landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan saat ini 900 meter landasan berupa rumput. Harapannya, panjang landasan bisa mencapai 2.500 meter setelah seluruh fasilitas pendukung bandara tersedia. (Bud)