BPJS Kesehatan Salurkan Bantuan Sosial ke Panti Asuhan

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Agus Purwono menyerahkan bantuan bahan bangunan untuk pembuatan asrama, dan diterima pengurus Panti Asuhan Darul Muhajirin, Saefulloh.

Semarang, Idola 92.6 FM – Sebagai bentuk pelaksanaan program Organization Social Responsibility (OSR), BPJS Kesehatan Cabang Semarang menyerahkan bantuan sosial ke Panti Asuhan Darul Muhajirin, Gunungpati Semarang, Kamis (17/7). Bantuan sosial itu merupakan tanggung jawab BPJS Kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan pembangunan, kesejahteraan dan menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi warga sekitar.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Agus Purwono mengatakan pihaknya sebagai badan hukum publik yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program JKN-KIS, juga mempunyai tanggung jawab sosial sebagai sebuah organisasi terhadap lingkungan sekitar.

Menurutnya, bantuan sosial yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dari penerima bantuan.

Khusus untuk Panti Asuhan Darul Muhajirin, jelas Agus, bantuan yang diberikan berupa material bahan bangunan. Misanya semen, pasir dan besi.

“Pemberian bantuan ini memang sudah disesuaikan dengan panti asuhan. Karena panti asuhan ini akan membangun, maka bantuannya berupa bahan bangunan,” kata Agus.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, dengan bantuan bahan bangunan yang diberikan itu bisa membantu meringankan Panti Asuhan Darul Muhajirin untuk membangun asrama bagi anak panti.

“Harapannya tentu, apa yang kami lakukan bisa membuka jalan bagi donator-dontaur lainnya untuk ikut membantu,” jelasnya.

Pengurus Panti Asuhan Darul Muhajirin, Saefulloh menambahkan, di panti asuhan ada 25 anak yang semuanya adalah laki-laki. Saat ini, untuk asrama masih mengontrak di rumah milik warga sekitar.

Karena rumah kontrakan terbilang kecil, jelas Saefulloh, maka pengurus panti asuhan berencana membangun asrama.

“Sampai saat ini, kami masih mengontrak rumah warga. Karena kondisi bangunan yang sangat kecil, tidak memungkinkan untuk kami menerima anak yatim perempuan,” ucap Saefulloh.

Saat ini, jelas Saefulloh, lahan yang digunakan untuk membangun asrama merupakan tanah wakaf dari warga sekitar. Sedangkan pembangunan asramanya dilakukan bersama warga setempat, dan dibantu tukang bangunan secara manual. (Bud)