Dukung Ketahanan Pangan Nasional, DPRD Minta Pemprov Jateng Tingkatkan Anggaran Pertanian

Pertanian
(Photo: istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi, yang mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional. Salah satu komoditas pangan dari provinsi ini yang mampu memenuhi kebutuhan nasional adalah beras, karena banyak kabupaten di Jateng sebagai sentra penghasil beras.

Memeringati Hari Pangan Sedunia yang jatuh tepat pada 16 Oktober ini, DPRD Jateng mengingatkan kepada pemprov untuk memerhatikan sektor pertanian sebagai lumbung pangan nasional.

Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Muhammad Ngainirrichadl mengatakan dewan sepakat dengan misi Gubernur Ganjar Pranowo, yang menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional. Namun, beberapa aspek harus diperhatikan dalam mewujudkan keinginan tersebut.

Salah satu yang harus diperhatikan, jelas Richadl, adalah peningkatan anggaran di sektor pertanian. Sehingga, dalam pembahasan APBD 2020 dewan akan fokus mengawal keseriusan Pemprov Jateng menganggarkan sektor pertanian lebih banyak lagi.

“Pertama, saya kira kita harus meastikan bahwa tanah yang kita miliki terutama tanah pertanian itu betul-betul untuk mendukung ketahanan pangan. Pak gubernur kan juga sudah mencanangkan Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi, yang menyangga pangan nasional. Oleh karena itu, pertama harus memastikan soal lahan pertanian. Kedua, anggaran di sektor pertanian juga harus diperhatikan. Saat ini, anggaran di sektor pertanian kita masih kecil dibanding yang lain. Sehingga, harus dibarengi dengan anggaran yang memadai,” kata Richadl, Rabu (16/10).

Selain itu, Richadl juga mendorong pemerintah lebih aktif lagi melibatkan pemuda di sektor pertanian. Terlebih lagi, menciptakan banyak petani milenial yang melek akan teknologi pertanian.

“Ini tentunya bagus bagi kemajuan pertanian Jawa Tengah, jika para pemudanya ikut terlibat aktif mengelola sawah,” jelasnya.

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, pemprov tidak henti-hentinya memberikan perhatian terhadap sektor pertanian. Karena, pertanian dan pangan harus menjadi juara dunia. Sehingga, produktivitas dan kapasitas hasil pertanian terus didorong semakin berkualitas dan kontinyuitas.

“Seluruh tanaman pangan setidaknya kita akan bisa menyiapkan pertanian kelas dunia, sehingga nantinya Jawa Tengah ini bisa mendapatkan satu kualitas produk pertanian yang memang hi-quality. Dan itu kualitasnya ekspor. Jepang sudah siap jadi offtakernya. Bahwa beberapa produk dari Soropadan itu sudah diekspor ke Singapura. Maka, sebenarnya pangsa pasar yang membutuhkan kualitas tinggi itu bisa kita produksi. Harapan kita, petaninya nanti akan mendapatkan hasil lebih baik,” jelas gubernur.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemprov terus mendorong terciptanya pertanian modern di Jateng. Termasuk, melibatkan generasi muda milenial dalam memajukan pertanian di Jateng. (Bud)