Ganjar: RSND Harus Bisa Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat Melalui Peralatan Canggih dan SDM Mumpuni

Direktur Utama RSND, Prof Susilo Wibowo menjelaskan cara kerja alat CT-Scan kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah menyerahkan bantuan peralatan kesehatan berupa CT-Scan 128 Slice ke Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro Semarang, belum lama ini. Peralatan pemindai kesehatan seharga sekira Rp12,5 miliar itu, diharapkan bisa semakin optimal di dalam melayani kesehatan masyarakat.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan peralatan kesehatan canggih memang sangat dibutuhkan rumah sakit, agar bisa melayani dengan prima masyarakat yang membutuhkan. Di samping itu juga, sumber daya manusia yang mumpuni bisa menjadi tolok ukur bagi keberhasilan sebuah rumah sakit.

Menurutnya, saat ini masih banyak keluhan dari masyarakat yang merasa tidak terlayani dengan baik. Latar belakangnya, tidak bisa menggunakan BPJS Kesehatan atau persoalan lainnya.

Oleh karena itu, jelas Ganjar, dengan penambahan peralatan canggih semacam CT-Scan ini akan semakin cepat memeriksa kesehatan seseorang. Sehingga, bisa mengetahui keluhan yang diderita pasien dalam hitungan 10 detik saja.

“Kita harapkan masyarakat bisa merasakan dan mendapat layanan yang jauh lebih baik dan cepat dengan alat bagus dan SDM bagus ini. RSND ini usianya tiga tahun, dan kini sedang mencoba memenuhi peralatan canggih yang ada dengan satu harapan sebagai rumah sakit pendidikan di samping mengajarkan juga melayani. Yang ketiga ada inovasi-inovasi yang bisa diharapkan bisa melayani masyarakat untuk menyelesaikan persoalan kesehatannya,” kata Ganjar, Sabtu (16/2).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan semakin banyak rumah sakit yang memiliki peralayan canggih, maka pelayanan kepada masyarakat diharapkan juga bisa semakin meningkat. Termasuk, sejumlah inovasi kesehatan yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan kesehatan di masyarakat.

“Orang sakit sekarang tidak hanya ingin berobat, tapi juga ingin masalahnya diselesaikan. Jadi, ya banyak tetek bengeknya. Nah, rumah sakit harus tetap menjaga pelayanannya tetap prima,” tandasnya. (Bud)