Kementerian Pertanian Dorong Daerah Kembangkan Pertanian Modern

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sekarang ini, dibutuhkan kemampuan dalam mengolah teknologi pertanian. Tujuannya, untuk bersaing dengan Jepang dan Amerika Serikat dalam sektor pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bangsa ini membutuhkan reformasi dunia pertanian yang lebih modern, sehingga dalam 10 tahun mendatang bisa sejajar dengan negara-negara maju.

Guna memodernisasi sektor pertanian, jelas Andi Amran, pemerintah pusat telah mendistribusikan 400 ribu alat mesin pertanian selama empat tahun terakhir ini. Saat ini, modernisasi pertanian di dalam negeri sudah mencapai 2,15 persen dari sebelumnya 0,04 persen.

Bahkan, jelas Andi Amran, ekspor komoditas pertanian juga mengalami peningkatan dari semula 33 juta ton menjadi 42,5 juta ton dan ditargetkan pada tahun ini mencapai 45 juta ton. Sementara, untuk total nilai ekspor dalam negeri selama lima tahun mencapai Rp1.900 triliun

“Ini kita dorong pertanian modern, dan Jawa Tengah ternyata maju dengan pesat, sehingga ekspor naik. Sekarang, pemuda-pemuda tertantang untuk bergerak di sektor pertanian dan sangat menguntungkan. Ini berdampak secara nasional, dan hasilnya hari ini ekspor naik sembilan juta ton dan lima terbaik eksportir di dunia,” kata Andi Amran saat Peringatan Hari Tani Nasional yang dipusatkan di Kabupaten Pemalang, Minggu (29/9).

Lebih lanjut Andi Amran menjelaskan, satu hal yang membuat dirinya optimistis adalah peminat jurusan Fakultas Pertanian di sejumlah perguruan tinggi mengalami peningkatan hingga 60 persen. Sehingga, hal itu menjadi nilai tambah dalam mendorong pertanian dalam negeri terus berkembang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan, memang sudah banyak negara maju yang mengusung konsep pertanian modern. Bahkan, Thailand saja sekarang hampir menyalip Indonesia di sektor pertanian.

Oleh karena itu, jelas Ganjar, peran dari petani muda kreatif sangat dibutuhkan untuk ikut mendukung sistem modernisasi pertanian.

“Sekarang aplikasi muncul, dan teknologi mulai muncul. Terus kita kembangkan apa yang diinginkan mereka. Contoh di Soropadan ada traktor yang bisa jalan sendiri. Dari pemerintah, kita fasilitasi dari sektor penjualan dengan teknologi,” ujar Ganjar.

Pemerintah, lanjut Ganjar, hanya bertugas melakukan pendampingan kepada petani-petani yang kreatif di dalam mengembangkan komoditas berorientasi pasar ekspor. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Jateng Minta Warga Jateng Tidak Mudah Terprovokasi Berita Hoax
Artikel selanjutnyaNilai Ekspor Jateng Capai Rp2,5 Triliun Sampai Akhir September 2019