Pemprov Jateng Minta Warga Jateng Tidak Mudah Terprovokasi Berita Hoax

Semarang, Idola 92.6 FM – Belakangan ini, banyak persoalan yang dihadapi bangsa dan kemudian dikemas dalam berita hoax untuk memancing emosi atau kerusuhan massa. Bahkan, aksi dari mahasiswa juga tidak luput dari serangan berita hoax.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan munculnya berita hoax atau informasi menyesatkan, jika tidak diredam akan menimbulkan bahaya besar. Terutama, memunculkan konflik berkepanjangan dan berujung pada chaos.

Menurutnya, pemprov sudah cukup baik di dalam menjalin komunikasi dengan TNI/Polri untuk menyampaikan berita-berita atau informasi kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu atau berita hoax.

Ganjar menjelaskan, jalinan komunikasi yang baik di Jateng itu harus terus dipelihara hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Karena, dengan cara ini juga mampu meredam penyebaran berita hoax.

“Yang penting sekarang, kita jaga kondusivitas. Mari kita komunikasi dengan baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan guru. Mari kita kendalikan. TNI/Polri sudah jaga-jaga begitu kan, ya kita mesti mendukung semuanya untuk kondusif. Jangan mudah termakan berita hoax, dan tolong orang tua atau wali murid kita jaga anak-anak kita. Sudah kejadian tho, mereka yang demo anak SMK itu dia tidak tahu demonya apa. Lalu dia senang sekali untuk berkelahi. Situasi yang chaos yang demikian diharap-harapkan,” kata Ganjar, Senin (30/9).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, masyarakat juga harus bisa tenang dalam menyikapi setiap berita yang bertebaran di media sosial (medsos). Fungsi klarifikasi dan bertanya kepada pihak berwenang sangat dibutuhkan, untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari berita hoax.

“Ini yang kita harapkan dari pemerintah, agar masyarakat itu tidak mudah terprovokasi dan tenang ketika menerima berita yang belum tentu kebenarannya,” pungkasnya. (Bud)